BLK Baleendah Antisipasi Lonjakan Covid-19 Setelah Ramadan

BALEENDAH – Koordinator Perawatan SITC-19 Balai Latihan Kerja (BLK) Baleendah, Nizar Jati Fadhilah mengatakan, menghadapi Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah, pihaknya telah mempersiapkan untuk kemungkinan terburuk lonjakan kasus Covid-19.

“Walaupun sebetulnya mudik sudah dilarang, tapi kita mempersiapkan untuk kemungkinan terburuk. Kalau memang ada lonjakan yang sangat tinggi kemungkinannya adalah menempatkan tiga pasien di satu kamar, itu pun tetap menjaga jarak. Kita tidak memaksakan satu kamar bertiga, kamarnya luas, satu kasur dengan kasur lainnya juga jaraknya sudah lebih dua meter, masih aman,” ungkap Nizar saat diwawancarai, Kamis (29/4).

Sebagai informasi, Nizar memaparkan prosedur isolasi di BLK adalah ketika masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19 itu harus lapor ke puskesmas. Lalu puskesmas akan melakukan screening, apakah yang bersangkutan itu masuk zona pasien hijau, kuning atau merah. Jika termasuk zona pasien hijau, maka ia akan masuk ke BLK. Namun jika tergolong pasien zona kuning dan merah, akan dirujuk ke rumah sakit.

Dikatakan Nizar, ketika Puskesmas sudah menentukan pasien harus masuk BLK, pihak Puskesmas menghubungi BLK dan langsung mengirimkan hasil screening.

“Setelah petugas kita membaca dan pasien tersebut memang layak masuk BLK, maka pasien langsung dikirim ke BLK pada jam dan waktu sesuai dengan jadwal. Kalaupun sudah di-acc secara data, ketika datang kami screening ulang apakah ada data-data kesehatan yang belum terperiksa. Jika memang ternyata hasil screening ulang menyatakan tidak bisa di BLK, kita kembalikan ke Puskesmas untuk dilanjut rujukan ke rumah sakit,” jelasnya.

 

Waktu Kunjungan dan Waktu Masuk Pasien

Untuk waktu kunjungan, lanjut Nizar, pihak BLK sudah menentukan waktu kunjungan keluarga pasien. Teknisnya, pasien ke depan balkon, sementara keluarganya menunggu di bawah. Mereka boleh mengobrol dengan tetap menjaga jarak.

Sementara, untuk pasien masuk juga harus sesuai jadwal. Karena ketika pasien sebelumnya pulang, ruangan itu tidak bisa langsung diisi pasien baru. Harus ada proses pembersihan dan disinfeksi.

“Jarak waktunya itu 1,5 jam sebelum digunakan oleh pasien yang baru. Dan sehari tiga kali petugas sanitarian dan petugas OB membersihkan semua ruangan,” kata Nizar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan