Dengan buku dan perpustakaan yang berbasis digital, bisa mengetahui buku mana yang diselesaikan pembaca dan mana penulis yang konsisten popularitasnya.
“Dengan semua data yang kita miliki, kita bisa benar-benar melakukan autokurasi. Misalnya buku yang ditulis oleh penulis ini rupanya sudah dicoba anak untuk membacanya tetapi tidak diselesaikan karena kurang minat,” tambah dia.
Dengan demikian, maka kualitas konten akan semakin minat dan akan terjadi umpan balik atas apa yang diminati oleh anak dan apa yang tidak diminati oleh anak.
Nadiem mendorong agar anak-anak memiliki minat baca yang tinggi sebab memiliki peranan penting dalam kehidupan anak pada masa mendatang. Dalam meningkatkan minat baca anak, Nadiem menggarisbawahi bahwa proses kurasi memegang peranan penting.
Melalui proses kurasi yang baik, maka anak akan mendapatkan pengalaman membaca yang baik dan dapat membangkitkan imajinasi anak. Selain itu juga penting pendampingan orang tua dalam membaca buku digital.
“Membaca buku sangat penting untuk kesehatan mental dan juga kemampuan berpikir kritis anak. Buku digital ini memiliki potensi yang luar biasa,” kata dia lagi. (antaranews)