Lumpuh Selama 21 Tahun, Seorang Gadis di Sumedang Hidup Berdua Diasuh Sang Nenek

Mia sendiri, kata Anah, selain lumpuh juga sulit berbicara. Di tempatnya, Mia terlihat mengenakan kaos kaki barwarna abu-abu, terbaring lemah dengan beberapa bantal dan selimut yang menemaninya setiap hari.

Di antara nafas lelah Anah yang usai mencuci pakaian, ia mengatakan, bahwa pada usia dua bulan, Mia tiba-tiba sakit. Dengan tekad yang kuat, Anah mencoba berikan pengobatan pada Mia, namun karena tak memiliki uang, Mia akhirnya diobati dengan dibawa ke ahli pijat.

“Sepulang dari ahli pijat, Mia nangis tak henti-henti, sampe akhirnya muntah-muntah” ujar Anah dengan mata berkaca-kaca mengingat masa lalu kepada Jabar Ekspres di kediamannya pada Jumat (9/4) kemarin.

Sambil menceritakan riwayat keluarga Mia, isakkan tangis kecil Anah membuat suasana semakin haru. Anah dan kedua orangtua Mia memutuskan untuk membawa buah hati itu ke RSUD Sumedang. Dalam dua minggu perawatan, oleh pihak rumah sakit, Mia diperbolehkan untuk pulang.

Sambil mengusap mata guna menutupi tangis, Anah mengaku bahwa ia tidak mendapati kabar dari dokter mengenai penyakit cucunya itu.

Namun, sambil terisak, ujar Anah, saran yang diterima dari pihak rumah sakit adalah untuk datang kembli ke RSUD agar meneruskan pengobatan.

“Gak punya biaya sama sekali. Ibu bapaknya (Mia) juga gak ada uang. Mungkin kondisi Mia seperti ini karena dulu berobatnya gak tuntas,” ucapnya.

Dalam kisah yang Anah ceritakan, Jabar Ekspres cukup dibuat terkejut. Pasalnya, di tengah udara panas siang yang dibumbui rasa haru, Anah mengatakan, bahwa ibu Mia telah bercerai dengan sang suami alias ayah kandung Mia.

Dari pengakuan Anah, perceraian diakibatkan karena sang ayah Mia tak sanggup menerima buah hati yang dititipan Tuhan dalam kondisi lumpuh.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Anah diketahui hanya mengandalkan pemberian dari ketiga anaknya dan saudaranya.

“Ibu Mia tinggal gak jauh dari rumah, dia suka ngasih (memberi). Dua anak saya yang lainnya yang tinggal di Desa Cimanggung sama di Rancaekek, juga suka ngasih,” katanya sambil mengusap-usap pundak Mia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan