SUMEDANG – Pandemi Covid-19 masih belum usai, bahkan hingga kini pemerintah telah banyak lakukan berbagai upaya untuk melawan keganasan virus Corona.
Terkait hal itu, Kepolisian Resor Sumedang sudah memiliki perangkat baru untuk mendeteksi paparan Covid-19, yaitu Genose.
Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetro Robbyanto mengatakan pemerintah masih berusaha mengurangi laju penyebaran Covid-19 melalui kegiatan 3T. (Testing, Tracing, Treatment).
“Genose 19 ini sebuah peralatan yang sangat bermanfaat dalam melakukan testing dan tracing dalam kasus Covid-19,” kata Eko kepada wartawan di Mapolres Sumedang pada Kamis (8/4).
GeNose C19 Akan Dipakai untuk Mendeteksi Covid-19 dari Pemudik
Mengingat kemungkinan terjadinya lonjakan saat arus mudik, pihak Polres Sumedang berencana akan menempatkan GeNose 19 sebagai bentuk pertahanan di beberapa wilayah perbatasan.
Ia menuturkan, alat ini rencananya akan menjadi alat deteksi saat melakukan operasi penyekatan di daerah perbatasan untuk mencegat pemudik yang datang, khususnya dari zona merah Covid-19.
“Alat ini nantinya akan dipergunakan di tempat-tempat penyekatan seperti di wilayah Jatinangor, Tomo dan Terminal Sumedang,” tuturnya.
Kapolres menjelaskan, bahwa saat Ini Genose 19 baru terdapat di 12 kota besar di Indonesia. Itu pun katanya, hanya berada di bandara dan stasiun kereta api di bawah operator Kementrian Perhubungan.
“Sehingga Genose 19 milik Polres Sumedang dapat dikatakan sebagai yang pertama yang diadakan secara mandiri oleh Pemerintah Daerah, dalam hal ini Polres Sumedang,” ujarnya.
Eko menerangkan, Genose 19 memiliki kemampuan lebih cepat delapan kali lipat dari Rapid Test Antigen.
“Lebih cepat delapan kali lipat. Di mana jumlah peserta Rapid Test Antigen 683 orang per harinya. Atau 15 persen dari rata-rata harian peserta pemeriksaan Genose 19 dari 4.653 perhari,” ucapnya.
Kapolres juga menuturkan, bahwa Genose 19 memiliki akurasi dalam mendeteksi paparan virus Covid-19 yang lebih akurat.
“Cara kerja Genose 19 ringkas dan cepat dalam mendeteksi Covid-19 dengan tingkat akurasi 90 sampai dengan 95 persen,” imbuhnya.
Dalam pemaparannya, Eko juga memberikan penjelasan cukup mendetil mengenai cara kerja Genose 19.
“Genose 19 bekerja dengan mengenali pola senyawa metabolit, yang terbentuk dari orang yang sudah terinfeksi Covid-19 hanya melalui sampel nafas,” pungkasnya,” tutup Eko. (Mg6/Yan)
