Bersilaturahmi Mempermudah Masuk Surga

Nabi Saw telah bersabda, “Ada empat perkara berupa tabungan di surga, yaitu, “menyamarkan sedekah, menyembunyikan musibah, silaturahmi, dan ucapan, “Laa haula walaa quwwata illaa billah” (Tiada daya dan tiada upaya kecuali berkat pertolongan Allah).” (HR. al-Khathib melalui Ali K.W.).

Lafaz Kanzul Jannah, perbendaharaan surga. Makna yang dimaksud ialah pahala tabungan yang tersimpan di dalam surga. Barang siapa yang mengerjakan salah satu di antara keempat perkara itu, berarti ia menabung untuk kepentingan hari kemudiannya, terlebih lagi apabila keempat-empatnya kita kerjakan, maka pahala yang ditabungnya di surga makin bertambah besar, yang salah satunya adalah diperintahkannya bersilaturahmi.

Dalam hadits lain beliau Saw. telah bersabda, “Berbicaralah dengan baik, sebarkanlah salam, dan hubungkanlah silaturahmi, serta salatlah di malam hari ketika orang-orang sedang tidur maka kamu akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Hibban melalui Abu Hurairah r.a.).

Barang siapa yang menginginkan masuk surga dengan selamat, maka hendaknya ia berbicara dengan baik, sebarkan salam, bersilaturahmilah kepada orang yang memutuskannya, dan salatlah selalu di tengah malam ketika orang-orang sedang lelap dalam tidurnya.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa sallam telah bersabda, “Keutamaan yang paling afdhal ialah menghubungkan silaturahmi dengan orang yang memutuskannya darimu, memberi kepada yang tidak mau memberi kepadamu dan kamu memaafkan orang yang berbuat aniaya terhadap dirimu.” (HR. Imam Thabrani melalui Mu’adz ra.).

Setiap amal kebajikan itu pahalanya disesuaikan dengan berat dan ringannya kualitas kebajikan tersebut. Apabila amal kebaikan berat pelaksanaannya, maka semakin besar pahala pelakunya.

Menghubungkan persaudaraan dengan orang yang memutuskannya merupakan hal yang sulit, memberi orang yang tidak mau memberi berat rasanya, dan memaafkan orang yang pernah berbuat aniaya sukar untuk dilakukan. Ketiga hal tersebut berat sekali pengamalannya. Oleh karena itu, maka dalam hadits ini disebutkan sebagai amal yang paling utama.

Dalam hadits yang lain Nabi Saw. telah bersabda, “Bersilaturahmilah kepada orang yang memutuskanmu; berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu; dan katakanlah yang hak sekalipun terhadap dirimu sendiri.” (HR. Ibnun Najjar).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan