Bersilaturahmi Mempermudah Masuk Surga

Semua yang disebutkan dalam hadits ini berat-berat pelaksanaannya, karena itu pahalanya pun besar sesuai dengan jenis amalnya.

Menjalin hubungan silaturahmi dengan orang yang memutuskannya darimu memerlukan kesabaran dan kebijaksanaan, begitu pula bersikap baik terhadap orang yang berbuat jahat terhadap diri kita. Akan tetapi, yang paling berat di antara semuanya itu ialah menegakkan kebenaran terhadap diri sendiri.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa sallam telah bersabda, “Silaturahmi, berakhlak baik, dan baik dalam bertetangga, dapat meramaikan perkampungan dan dapat menambah umur.” (HR. Ahmad).

Bersilaturahmi, berakhlak yang baik dan hidup rukun dengan para tetangga dapat meramaikan suasana bermasyarakat dan merukunkan kehidupannya serta lebih mempererat jalinan persaudaraan dan juga dapat menambah usia orang-orang yang bersangkutan.

Dalam hadits yang lain beliau Saw telah bersabda, “Tercatat di dalam kitab Taurat, “Barang siapa menghendaki diperpanjang umurnya, dan ditambah rezekinya, maka hendaknya ia menghubungkan silaturahmi.” (HR. Hakim melalui Ibnu Abbas ra.).

Syariat umat terdahulu dijadikan pula sebagai syariat kita selama tidak ada yang memansukhnya, dan di antara ayat-ayat kitab Taurat yang tidak di-mansukh ialah ayat yang mengatakan, “Barang siapa yang menghendaki agar umurnya bertambah panjang, dan rezekinya bertambah banyak, maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.”

Juga dalam hadits yang lain beliau Saw telah bersabda, “Barang siapa menghendaki diluaskan rezekinya dan diperpanjang umurnya, maka hendaknya ia menghubungkan silaturahmi.” (HR. Bukhari).

Dengan bersilaturahmi dapat menyebabkan pelakunya diperluas rezekinya dan diperpanjang umurnya. Wallahu A’lam bish-Shawabi.

 

 

Drs. H. Karsidi Diningrat, M.Ag
*Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung.
*Anggota PB Al Washliyah Jakarta
*Mantan Ketua PW Al Washliyah Jawa Barat

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan