Diskar PB Akui Kekurangan Anggaran Operasional

BANDUNG – Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Dadang Iriana mengungkapkan, anggaran yang saat ini diberikan tidak mampu memenuhi kebutuhan operasional. Tak hanya itu, ia juga turut mengkritisi peran Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang).

“Kami dituntut profesional dan mandiri tapi tim Bappelitbang yang mengolah anggaran ini tidak mengerti tupoksi Dinas Kebakaran. Kita terus terang kasus kebakaran tahun 2019 sebanyak 279 kemudian tahun 2020 ada 172, ini menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat meningkat. Kasus kebakaran menurun, anggaran kami juga terus menurun,” ungkapnya di Kantor Dinas Kebakaran Kota Bandung, Rabu (17/3).

“Alat-alat untuk penyelamatan, jangankan untuk orang lain, untuk menyelamatkan diri sendiri sudah tidak ada. Oksigen terbatas, alat pengukur gedung pinjam, baju tahan api untuk pasukan harus gantian dengan anggota yang lain, pinjam pakai. Ini tidak bisa, dituntut profesional mandiri anggaran terbatas,” sambungnya.

Dadang membeberkan, anggaran yang diberikan untuk Diskar PB tahun ini sebesar Rp 10 miliar untuk operasional. Menurutnya, ketersediaan anggaran juga berdampak pada menurunnya standar pelayanan minimal kepada masyarakat.

“Sedangkan untuk sosialisasi simulasi minimalnya lima kali dalam setahun dilaksanakan supaya masyarakat paham dan tangguh. Standar pelayanan minimal kita juga menurun. Tidak bisa melaksanakan pelayanan suplai seluas Kota Bandung,” bebernya.

“Idealnya Rp 30 miliar operasional, kalau dengan gaji yang lain seperti yang dulu lah tahun 2018 sekitar Rp 70-75 miliar dengan gaji,” tambahnya.

Minimnya anggaran yang diberikan, kata Dadang, juga menimbulkan kekhawatiran terhadap para petugas pemadam kebakaran. “Ada kekhawatiran terhadap keselamatan petugas di lapangan. Ada yang cacat seumur hidup, meninggal gara-gara memadamkan. Kendaraan tempur yang Efektif 15 mobil untuk menangani se-Kota Bandung. Idealnya minimal 30 kendaraan. Harus ada penambahan yang baru, kan ini sudah tua,” ungkapnya.

“Sudah berapa kali (mengajukan perubahan), lewat rekomendasi dewan juga sudah. Tidak tahu (alasannya) apa,” kata Dadang.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, tugas Diskar PB akan semakin berat di Kota Bandung. Pasalnya, Oded memperkirakan jumlah populasi di Kota Bandung akan terus naik dan berdampak pada potensi terjadinya kebakaran akan semakin besar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan