Imbas Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jalan di Cikalong Rusak Parah

CIKALONGWETAN – Jalan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat sepanjang 7 kilometer di Desa Cikalong, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) rusak parah.

Kerusakan jalan itu bervariasi dari rusak sedang sampai rusak parah. Seperti aspal mengelupas sampai ada yang berlubang menyerupai kolam. Lebih parahnya, jalan rusak di Cikalong ini sampai memakan korban.

Kepala Desa Cikalong, Agun Gumelar mengatakan kerusakan jalan itu terjadi akibat ruas jalan itu digunakan sebagai lintasan truk-truk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Padahal jalan tersebut merupakan jalan utama penghubung dua Kecamatan Cikalongwetan dan Kecamatan Cipendeuy, sekaligus jalan alternatif Cianjur-Purwakarta.

“Sudah ada beberapa pengendara jadi korban. Mereka mengalami kecelakaan tunggal akibat jalan rusak ini. Warga sebenarnya sudah geram dengan kondisi ini,” kata Agun saat dihubungi, Minggu (21/2).

Agun mengaku dirinya sudah mendatangi Bupati Bandung Barat, Aa Umbara untuk meminta solusi soal kondisi jalan yang mengalami kerusakan.

Namun Pemda KBB justru angkat tangan lantaran status jalan tersebut merupakan jalan provinsi. Agun juga sudah meminta pihak KCIC bertanggung jawab atas rusaknya jalur utama lalu lintas warga itu.

“Sampai sekarang masih nihil. KCIC sempat menerjunkan dua truk molen adukan semen untuk menambal jalan, tapi itu nyatanya gak optimal. Jalan sekarang rusak lagi,” ujar Agun.

Menurut Agun, dampak dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Desa Cikalomg bukan hanya jalan rusak.

Sejumlah sumber mata air juga ikut mengering, hal itu diduga dampak dari proyek pembuatan terowongan atau tunnel di sekitar itu.

“Dampak dari proyek KCIC ini ada banyak. Ada dua mata air yang berdekatan dengan tunnel kini kering. Sumber air yang kering itu ada di dua RW, RW 9 RW 12. Kalau kebisingan mah sudah jadi konsumsi warga saban hari,” paparnya.

Meski demikian, Agun berharap ada perbaikan jalan terlebih dahulu sebab jalan yang kini mengalami rusak itu merupakan akses utama warga.

Jika Pemerintah Provinsi Jawa Barat membiarkan kerusakan ini, Agun khawatir akan banyak lagi korban yang jatuh.

“Kami berharap Pemprov maupun KCIC segera turun untuk perbaiki. Sebab jalan ini adalah jantung lalu lintas masyarakat di sini. Kita khawatir semakin banyak pengendara yang berjatuhan di ruas jalan ini,” pungkasnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan