Pasar Tradisional di Cimahi Dikejar Target Rp 1 Miliar

CIMAHI – Sektor retribusi pasar tradisional di Kota Cimahi ditargetkan menyumbang Rp1.000.056.300 untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2021. Ada empat potensi pasar yang dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Syahrizal Yusuf menyatakan, jumlah target retribusi tahun ini lebih besar dibanding tahun 2020 yang mencapai Rp873.192.900.

“Tahun 2020 target kita Rp 873.192.900. Untuk tahun ini, targetnya Rp 1 miliar lebih. Insya Allah diperjuangkan,” ungkap Syahrizal Yusuf, Rabu (27/1).

Dikatakannya, tahun lalu realisasi penerimaan retribusi dari pasar melampaui target. Tercatat dari Rp879.078.900, namun pada akhirnya surplus
Rp5.886.000 meski terganggu wabah Corona Virus Disease (Covid-19).

Ada empat pasar tradisional yang dipungut retribusinya, yakni Pasar Atas Baru (PAB), Pasar Citeureup, Pasar Cimindi, dan Pasar Melong. Untuk tahun 2021, sambung Syahrizal, target perolehan retribusi paling besar ada di PAB, yakni Rp 492.628.800.

Disusul Pasar Cimindi Rp 362.181.000 dengan 217 kios lapak yang aktif, Pasar Melong Rp 99.232.200 dengan 70 kios lapak aktif, dan Pasar Citeureup Rp 46.014.300 dengan 45 kios aktif.

“Mengapa pasar Atas paling besar targetnya, karena potensial. Kios dan lapaknya paling banyak, yakni 507,” jelasnya.

Retribusi pasar tradisional sendiri dipungut berdasarkan Peraturan Wali (Perwal) Kota Cimahi Nomor 17 Tahun 2019 tentang Perubahan Tarif Retribusi Jasa Umum Pada Objek Pelayanan Retribusi Pelayanan Pasar.

Tarif retribusi dari pasar tradisional berbeda untuk setiap pasarnya, disesuaikan dengan besaran kios. Namun, sejak tahun lalu tarif retribusi pasar mengalami kenaikan.

“Ditariknya setiap hari dari pedagang. Kita langsung setorkan ke kas daerah hari itu juga. Kecuali kalau hari libur,” tuturnya.

Diakui Syahrizal, pihaknya agak berat dengan target PAD retribusi pasar tahun ini. Mengingat wabah Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini. Meski begitu, aktifitas perekonomian di semua pasar mulai mengalami peningkatan, meski tak senormal sebelumnya.

“Semoga bisa tercapai walapun berat. Kalau liat posisi pengunjung dan pedagang semua semangat. Alhamdulillaah untuk retribusi tetap masuk, dan kegiatan perdagangan tidak begitu terganggu,” ujarnya. (ferry)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan