Buntut Penundaan Pelaksaan Musda, Sebut Marwah Golkar Meredup

BANDUNG – Sejumlah pihak menyayangkan dibatalkannya Musyawarah Daerah (Musda) DPD Golkar Kabupaten Bandung, yang rencana digelar 5 Januari 2021 lalu.

Seorang aktivis muda yang juga mantan Ketua V DPD KNPI Kabupaten Bandung Indra Gunawan mengatakan, dengan adanya penundaan musda yang berkali-kali terkesan marwah Partai Golkar meredup.

Bahkan menurut simpatisan Partai Golkar ini, seakan sedang terjadi kudeta kekuasaan atau terjadi oligarki kepemimpinan di tubuh Golkar. Di sisi lain, penundaan musda tersebut setidaknya memberi peluang untuk koordinasi politik, khususnya di elit internal Partai Golkar (PG) Kab. Bandung.

“Ditundanya pelaksanaan musda tersebut, memberi kesempatan untuk para elite politik PG untuk pembelajaran pendidikan politik terhadap para kader binaan PG supaya faham dan kembali siap membawa PG menjadi partai yang dihormati dan disegani di kancah politik Kabupaten Bandung sesuai ghirohnya Partai Golkar,” kata Indra dilansir dari balebandung.com, Kamis (7/1).

Menurut Indra sudah saatnya PG melakukan revolusi kepemimpinan, sebagai penyegaran dan memberikan kesempatan kepada para kadernya untuk naik kelas ke level yg lebih tinggi. “Sehingga PG ke depan lebih maju dan lebih solid serta kondusif,” imbuhnya.

Menurutnya, demi kemajuan dan menjaga konsolidasi antar lini pengurus Golkar Kabupaten Bandung ia berharap dalam pelaksanaan musda nanti bisa menghasilkan figur Ketua DPD yang kompeten dan jelas secara hirarki kepartaiannya.

“Sehingga ketua terpilih nanti paham apa yang dibutuhkan Partai Golkar untuk Kab. Bandung. Dengan sederet nama-nama elit poltikus PG di Kab. Bandung, rasanya tidak akan sulit memilih ketua ideal secara aklamasi, mengingat Golkar Kab. Bandung sudah matang dalam hal pembinaan kader partainya,” jelasn Indra.

Demi menjaga marwah Golkar Kabupaten Bandung, ia berpandangan, pemilihan ketua harus dapat dihasilkan dari musyawarah mufakat (aklamasi). Hal tersebut supaya menghindari conflict interest antar pengurus.

“Apalagi Golkar Kabupaten Bandung baru saja mengalami kekalahan telak pada Pilkada 2020. Tentunya hal tersebut sudah pasti masih menyisakan nuansa kurang kondusif di internal partai” tambahnya.

Ia berharap Ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung terpilih nanti, ke depannya harus memiliki keinginan untuk menjaga marwah tujuan dari kaderisasi partai dengan memberikan hak yang sama sebagai kader partai yang potensial.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan