Sahroni: Soal Baliho Jadi presiden Enggak Ada Maksud Politik, Tapi Hanya Ajak untuk Berani Bermimpi

JAKARTA – Setelah mendapat perbincangan dikalangan masyarakat, terkait munculnya baligo bertulisankan “Ahmad Sahroni, mimpi jadi presiden: Mumpung mimpi masih gratis, ngga bayar”.

Kemunculan baliho ini kemudian mendatangkan spekulasi dari berbagai pihak, khususnya terkait kemungkinan Sahroni akan benar-benar maju sebagai capres pada Pilpres 2024. Terkait isu ini, Sahroni angkat bicara.

Politisi NasDem yang juga wakil ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan, baliho jadi presiden di Palembang, itu memang inisiatif panitia anak muda setempat.

Menurutnya, baligo itu untuk menyambut kedatangan saya ketika saya kunjungan kerja ke sana minggu lalu. Terus mengenai quotenya, kan memang itu trademark saya.

’’Bisa dicek di mana saja baik seminar, Youtube interview, atau apapun itu, bahwa saya memang selalu bermimpi untuk jadi orang yang lebih sukses,” ujar Sahroni dalam keterangannya hari ini (20/12).

Lebih lanjut, politisi asal Tanjung Priok Jakarta Utara itu juga menyatakan bahwa sejak masih berprofesi sebagai supir dulu, dirinya memang selalu bermimpi untuk menjadi orang yang lebih sukses.

“Dari saya masih gembel, dari jadi supir, saya emang selalu bermimpi jadi orang yang lebih sukses. Ya sekarang kan alhamdulillah saat ini saya sudah sukses, jadi kalau ditanya pada saat ini mimpinya apa, ya saya ingin jadi presiden,” sambungnya.

Sahroni juga menegaskan bahwa baliho tersebut tidak mengandung maksud politik apapun, dan justru merupakan bentuk dorongan pada para pemuda untuk berani bermimpi seperti dirinya.

Dia mengaku sudah diskusi dengan pihak panitia. Dan baligo itu , tidak ada muatan politis apapun. Akan tetapi,lebih sekedar memotivasi generasi muda untuk bisa bermimpi menggapai kesuksesan.

’’Bisa diperhatikan kalau balihonya aja hanya foti saya, nggak ada atribut partai misalnya. Karena ini emang tujuannya untuk memotivasi anak muda untuk bermimpi setinggi-tingginya. Ini saya memberikan contoh bahwa orang yang dulunya miskin gembel seperti saya jugapunya hak untuk mau bermimpi,” pungkas Sahroni. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan