Orang Tua Pendemo Protes, Minta Kepastian Pembebasan Anaknya

BANDUNG – Sejumlah orang tua pendemo yang diamankan memprotes kepada polisi karena waktu pasti anaknya dipulangkan tak jelas. Sebanyak 209 pendemo pada unjuk rasa tolak Omnibus Law, Rabu (7/10/2020) diamankan polisi. Demo sendiri berakhir ricuh.

Wakapolrestabes Bandung AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan, 209 orang diamankan petugas kepolisian karena dinilai melakukan tindak anarkis dan kerusuhan. Nantinya, 209 orang itu akan dilakukan penyelidikan dan dimintai keterangan.

”Ini yang sedang kita kumpulkan di lapangan adalah sebanyak 209 orang, yang tadi malam berhasil kita amankan pada saat unjuk rasa dalam tanda kutip anarkis, karena sudah mulai melakukan beberapa pelanggaran hukum di Gedung DPRD dan di titik lain,” ujarnya di Polrestabes Bandung, belum lama ini.

Sementara itu, di luar gerbang Polrestabes Bandung, sejumlah orang tua pendemo yang diamankan polisi, memprotes pihak Polrestabes Bandung yang tidak jelas memberikan informasi pemulangan anak mereka.

Para orang tua ini memaksa masuk ke halaman Mapolrestabes Bandung. Namun, demi keamanan portal gerbang pun sempat ditutup.

”Anak saya di dalam pak, masih umur 15 tahun,‎ saya mau lihat,” teriak seorang ibu yang berada di gerbang Polrestabes Bandung.

Para orang tua ini ditemui Wakapolrestabes Bandung AKBP Yade Setiawan Ujung. Dia meminta kepada para orang tua agar tetap tenang.

”Ibu kalau anaknya masih 15 tahun harusnya dijaga. Ibu dan bapak harap tenang, yang di sini sedang kami periksa,” ujar Yade.

Salah seorang orang tua, Ruli (48) warga Astana Anyar, Kota Bandung, mengaku sedang mencari anaknya yang masih berusia 17 tahun dan masih pelajar SMA.

”Dikabari katanya di Polrestabes. Masih SMA, katanya mau sama teman-temannya foto-foto demo. Tapi belakangan ketangkap,” ujar Ruli kepada wartawan.

Sebelumnya, selama dua hari aksi unjuk rasa yang dilakukan di depan Kantor DPRD Jabar berujung ricuh, Rabu (7/10).  Sempat terjadi pelemparan batu yang dilakukan oleh oknum masa aksi ke arah gedung DPRD Provinsi Jawa Barat.

Tak lama kemudian, oknum masa aksi melakukan pembakaran ban di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Barat. Massa aksi juga mendesak masuk ke dalam gedung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan