Resahkan warga, ODGJ Berat Dievakuasi

CIANJUR – Yani Rosiani (37) warga asal Kampung Cobogo RT 03/06 Desa Me­kargalih Kecamatan Ciran­jang, Penderita Orang Den­gan Gangguan Jiwa (ODGJ) terpaksa harus dievakuasi Tim Milenial Peduli untuk mendapat pengobatan di Yayasan Rumah Pulih Jiwa di Kecamatan Ciranjang.

Evakuasi harus dilakukan karena Yani dikhawatirkan melakukan tindakan yang membahayakan dan mere­sahkan masyarakat sekitar.

Berdasarkan informasi, Yani mengalami gangguan jiwa hingga berpengaruh kepada ke­jiwaannya, sehingga perilaku­nya mengakibatkan kecemasan warga sekitar. Selain itu, ber­dasarkan laporan Yani sudah pernah melakukan tindakan berbahaya diantaranya, akan membakar rumah, merusak rumah warga dan mengamuk.

“Setelah mendapat laporan dari warga, kami langsung ke BTN Cibogo lokasi dimana Yani berada,” kata Bendahara Milenial Peduli, Nisya Muti­ara, usai melakukan evakuasi.

Nisya Menjelaskan, Yani dinilai sangat meresahkan warga, sehingga harus seca­patnya dievakuasi agar tidak melukai dan menimbulkan masalah bagi warga.

“Yani penderita ODGJ berat, kalau dibiarkan bisa mencelakai orang lain. Bah­kan Saat akan dievakuasi pun Yani melakukan perlawanan ke tim Milenial Peduli,” tu­turnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Rumah Pulih Jiwa, Rukman Samsudin, membenarkan, adanya pasien ODGJ jalanan yang dievakuasi tim Milenial Peduli ke Yayasan Rumah Pulih Jiwa Kecamatan Ciranjang.

“Ini pasien ketiga yang di­evakuasi tim milenial dari jalanan. Sebelum evakuasi Kami mendapat informasi dari ketua Milenial Peduli bahwa timnya akan evakuasi pasien,”katanya.

Tim Milenial Peduli, lanjut Rukman, sangat berkontri­busi dan peduli terhadap penderita ODGJ. Sehingga pihak Yayasan Rumah Pulih Jiwa sangat mengapresiasi dengan kinerjanya, bahkan membantu yayasan saat me­nangani pasien.

“Mereka (Kaum Milenial Peduli) sangat membantu dalam evakuasi atau pun merawat pasien saat di yayasan, jadi peran meraka sangat dibutuhkan,”kata dia.

Menurutnya, kerja Tim Milenial Peduli sangat kom­pak, sehingga setiap ada laporan dari masyarakat lan­gung merespon cepat.

“Kekompakan mereka di­akui. Padahal mereka men­jadi tim milenial baru, meski tidak saling kenal dan bu­kan teman main sekam­pung, mereka terpanggil dari rasa peduli terhadap ODGJ,”pungkasnya.(yis/sri)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan