GARUT – Kepala Badan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengungkapkan, di Kabupaten Garut ditemukan 15 Anak Buah Kapal (ABK) dalam kondisi telantar dan kelaparan.
Mereka berada disalah satu rumah mewah di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bahkan, Gaji para ABK itu tidak dibayar perusahaan.
’’BP2MI meminta kepada para ABK agar melapor ke polisi untuk mengusut kasus tersebut. Kita akan bawa kasus ini ke Bareskrim Polri,’’ ujar Benny di Garut, Kamis (20/8).
Dia menjelaskan, Gaji mereka saat bekerja dua tahun di Taiwan tersendat dan belum dibayar sepenuhnya oleh pihak agensi. Sehingga, BP2MI akan melakukan pendampingan terhadap 15 ABK itu.
’’Kami akan perjuangkan hak-haknya. Secara perdata, gaji yang harus diterima wajib dipenuhi perusahaan. Tapi, pelanggaran hukum harus dipertanggungjawabkan,” ucapnya.
Berdasarkan informasi, para ABK bekerja melalui agensi PT Gafa Samudra Abadi. Sehingga, pihaknya meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus itu.(yan)