Memasuki Kemarau, Perumda Antisipasi Debit Air

NGAMPRAH – Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), merilis musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada Agustus di sebagian besar zona musim di Indonesia dan cenderung lebih basah (di atas normal) dari rata-rata tahun sebelumnya. Ancaman kemarau tersebut diantisipasi oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung.

Manajer Junior Humas dan Kesekretariatan Perumda Air Minum Tirta Raharja, Sri Hartati mengatakan, kendati akan menghadapi musim kemarau, pihaknya tetap berupaya memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan.

“Saat ini pendistribusian air minum kepada masyarakat di wilayah pelayanan selatan, timur dan utara, secara umum masih relatif aman,” kata Sri saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (12/8).

Sri menjelaskan, kondisi kapasitas air baku, dari hulu Sungai Citarum pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikoneng, relatif stabil untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di wilayah Ciparay, Baleendah, Bojongsoang, Majalaya, Rancaekek dan sekitarnya.

Sementara itu, lanjut dia, ketersediaan/kapasitas air baku dari Sungai Cisangkuy yang menjadi sumber air Perumda Air Minum Tirta Raharja untuk melayani masyarakat di wilayah pelayanan selatan dan sekitarnya, mulai terjadi penurunan dan fluktuasi kapasitas.

“Untuk itu, dimohon kepada pelanggan di wilayah Soreang, Banjaran, Katapang, Kutawaringin dan sekitarnya, agar mulai
menyiapkan penampung air yang cukup, khususnya untuk mengantisipasi ketidak ketersediaan air minum di saat pengaliran dari perpipaan Perumda mengalami fluktuasi atau terhenti pengalirannya di rumah pelanggan,” imbaunya.

Sri menuturkan, pendistribusian air kepada masyarakat di wilayah utara saat ini dilakukan dari sumber air Sungai Cimahi untuk pelanggan di Kota Cimahi, Cisarua dan sekitarnya masih relatif aman.

Meskipun demikian, kata Sri, pelanggan di wilayah utara disarankan untuk mulai melakukan antisipasi dengan menyediakan tempat penampungan air menjelang musim kemarau, mengingat penurunan kapasitas sumber air di wilayah utara pada musim kemarau bisa turun lebih dari 50 persen kapasitas.

“Saat ini Perumda Air Minum Tirta Raharja melakukan berbagai upaya antisipasi pada sistem produksi, distribusi dan instrumen lainnya pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan melakukan pendistribusian dan pemeliharaan pada seluruh sistem produksi dan jaringan perpipaan secara periodik sebagai kegiatan rutin,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan