Reformasi Politik Ala Muawiyah Bin Abu Sufyan

Dan Muawiyah pun, pernah didoakan oleh rasululloh,  “Ya Allah jadikanlah dia sebagai orang yang bisa memberikan petunjuk dan seorang yang diberi petunjuk (Mahdi) dan berikanlah hidayah (kepada manusia) melaluinya.”  Hadist di atas adalah hadist shahih yang diriwayatkan oleh banyak ahli hadist dan membicarakan tentang kebaikan Muawiyah.

Muawiyah Semasa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin

Di masa rasulullah, Muawiyah diangkat sebagai salah seorang pencatat wahyu setelah bermusyawarah dengan Malaikat Jibril. Malaikat Jibril mengatakan: ambillah dia sebagai penulis wahyu karena dia jujur.

Zaman Abu Bakar, Muawiyah ikut dalam Perang Yamamah, perang melawan nabi palsu, Musailamah. Setelah itu, kaum muslimin mengalihkan pandangan mereka ke luar, yakni pembebasan negeri di sekitar mereka dari pemimpin zalim. Abu Bakar mengirim pasukan ke banyak tempat, salah satunya adalah Syam. Dalam kontingen pasukan Syam, ada satu pasukan yang dikomandani oleh Muawiyah. Kaum Muslimin berhasil menaklukkan Palestina, Syria (Suriah), dan  Mesir dari tangan Imperium Romawi Timur.

Pada masa khalifah Umar, Muawiyah ditugaskan untuk membebaskan kota Qaisariyah (Palestina). Karena Qaisariyah memilliki benteng pertahanan dan pasukan yang sangat kuat. Baru setelah dikepung dalam waktu cukup lama, Muawiyah berhasil menerobos kota tersebut. Mendengar keberhasilan tersebut, saudara Muawiyah, Yazid bin Abu Sufyan yang juga seorang Gubernur Damaskus, meminta Muawiyah untuk ikut membebaskan pesisir Syam. Setelah bertarung melawan orang-orang Romawi, Muawiyah dan prajuritnya berhasil menang.

Setelah Muawiyah membuktikan kekuatannya atas dua peristiwa sebelumnya, Umar mengangkatnya sebagai Gubernur Yordania pada 17 H.  Ketika saudara Muawiyah, Yazid bin Abu Sufyan, meninggal karena wabah Tha’un pada 18 H. Umar bin Khattab menugaskan Muawiyah untuk memimpin Damaskus, Ba’labak (Ballbek, Yordania), dan Balqa (Yordania).

Muawiyah juga memikirkan pentingnya angkatan laut, namun, sayangnya, Umar tidak mengizinkan Muawiyah memakai angkatan laut. Ia tidak mau kaum muslimin habis ditelan laut (karena mereka tidak familiar dengan laut). Angkatan laut baru dipergunakan pada zaman Utsman bin Affan untuk membebaskan Cyprus.

Ketika Utsman bin Affan menjabat sebagai khalifah menggantikan Umar, Muawiyah diangkat sebagai gubernur untuk wilayah Syria dan Palestina yang berkedudukan di Damaskus menggantikan Gubernur Abu Ubaidah bin Jarrah. Setelah itu, Sayyidina Utsman memberi Muawiyah kekuasaan sehingga Muawiyah menjadi Gubernur daerah mayoritas Syam, ketika Umair bin Saad al-Anshari (gubernur Himsh) sering sakit-sakitan, ia mengundurkan diri dan Alqamah bin Khalid bin Walid (Palestina) meninggal. Kedua daerah ini diserahkan kepada Muawiyah. Hal ini membuat Muawiyah menjadi Gubernur Syam seluruhnya. Sampai akhir hayat Utsman, Muawiyah mengontrol daerah Syam. Wilayah Syam meliputi Palestina, Yordania, Lebanon, dan Syria.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan