BEKASI – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bersama warga menanam 8.000 pohon mayoritas jenis vetiver (akar wangi) di bantaran Sungai Kalimalang, Komplek Perumahan Kemang Pratama, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi, Minggu (1/3/20).
“Kami (Pemprov Jabar) bersama forum RW dan Dewan Lingkungan Hidup Kemang Pratama menanam pohon dan vetiver di DAS Kalimalang sekitar delapan ribu pohon,” ucap Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil.
Dirinya pun mengapresiasi reboisasi inisiasi Dewan Lingkungan Hidup Kemang Pratama ini sebagai upaya mencegah bencana banjir.
Adapun beberapa waktu yang lalu, hampir seluruh titik di Perumahan Kemang Pratama tergenang banjir karena luapan air sungai saat hujan dengan curah cukup tinggi mengguyur wilayah Bekasi.
“Ini adalah inisiatif yang sangat saya hargai sebagai bentuk kolaborasi Pentahelix. Untuk itu warga di daerah lain pun harus melakukan hal yang sama,” tambah Kang Emil yang didampingi Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Kepala Dinas Kehutanan Jabar Epi Kustiawan.
Dalam waktu dekat, lanjut Kang Emil, pihaknya pun akan memulai gerakan penanaman 50 juta pohon di seluruh area lahan kritis di Jabar.
“Kita akan mulai gerakan menanam 50 juta pohon di seluruh lahan kritis di Jabar. Nah, itu perlu partisipasi masyarakat. Semoga ini adalah bagian kekompakan warga dan pemerintah,” ucapnya.
Untuk penangan banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi, Kang Emil menuturkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengebut pembangunan danau retensi dan normalisasi sungai.
“Untuk banjir Bekasi, persiapan dari Kementerian PUPR untuk danau retensi dan normalisasi sungai terus dikebut prosesnya, yang nilainya Rp 4,3 triliun. Mohon doa dari warga agar inisiatif yang mahal ini menghasilkan solusi untuk penanggulangan banjir di Kota dan Kabupaten Bekasi,” kata Kang Emil.
Selain itu, untuk menyokong upaya pemerintah, Kang Emil meminta warga untuk berhenti membuang sampah ke sungai. “Saya kira kalau itu dilakukan, sangat bisa mengurangi potensi kebencanaan,” tegasnya.
Kepada warga Bekasi, Kang Emil pun mengatakan bahwa tahun ini Pemerintah Provinsi Jabar akan mengubah 12.000 hektare lahan perkebunan menjadi hutan sebagai reboisasi terbesar di Jabar. Tujuannya, memaksimalkan serapan air agar tidak terjadi longsor dan banjir.