BANDUNG – Kang Deding Ishak (KDI) menanggapi santai saat disebut-sebut sebagai bakal calon Bupati Bandung yang berpeluang besar mendapat rekomendasi DPP Golkar.
Menurutnya, semua kader Golkar yang mendaftar sebagai balonbup ke Partai Golkar memiliki hak dan peluang yang sama untuk Pilkada Kabupaten Bandung.
Hal itu diungkapkannya usai acara Peringatan Milad ke-7 Ponpes Addzimat di Desa Jelegong, Kec Rancaekek, Kab Bandung, Selasa (31/1) malam.
“Ah, siapa bilang yang akan dapat rekom? Hehe..Kita semua sekarang ihtiar saja, kita bekerja, melakukan sosialisi, dan hasilnya nati kita serahkan ke mekanisme yang ada. Saya juga bersama kader Golkar yang lain yang mencalonkan diri, sama posisinya, harus mengikuti mekanisme yang ada,” kata Deding kepada TIMES Indonesia.
Kendati begitu, timpal Deding, ia pun berharap jika Allah sudah meridlai, mentakdirkan dirinya mendapat rekomendasi menjadi Calon Bupati Bandung dari Partai Golkar, hal ini menjadi langkah awal bagi KDI untuk bisa manggung di Pilbup Bandung 2020.
Dr H Deding Ishak, SH, MM atau Kang Deding Ishak merupakan kader Golkar yang dengan kapasitasnya sebagai seorang akademisi, juga dikenal banyak oleh para ulama. Boleh disebut, sosok Deding merepresentasikan perpaduan antara umarah dan ulama. Ia dikenal sebagai sosok cerdas dan religius yang merupakan putra ulama kondang Jawa Barat, KH R Totoh Abdul Fatah dengan istrinya Hj Siti Mariyam.
“Ya, saya memang sudah menjalani berbagai pekerjaan. Mulai saya pernah pegawai negeri sipil, jadi birokrat jadi dosen akademisi, politisi, ketua ormas, banyak bergaul dengan para kyai, terakhir saya terpilih sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Dapil Jabar tiga,” urainya.
KDI – sapaan akrab mantan anggota Komisi III DPR RI dari Dapil Jabar III ini, juga menyatakan jika ia kembali untuk mencalonkan diri sebagai Cabup Bandung dengan persiapan yang lebih matang mengingat belajar dari pengalamannya mencalonkan diri pada Pilkada Kabupaten Bandung 2010 silam.