Dia mengungkapkan, di 2020 mendatang Didsik Kota Bandung berencana membuat tiga rintisan sekolah baru. Namun, SMP yang hendak dibuat ini tidak lagi memanfaatkan infrastruktur sekolah yang ada, melainkan membangun bangunan baru.
Hadiana menyatakan bahwa pengalaman membuat sekolah rintisan dalam dua tahun terakhir menjadi bekal bagi Disdik untuk mendirikan sekolah dengan model baru. Terlebih setelah mendapat informasi bahwa terdapat lahan milik Pemkot Bandung di beberapa lokasi yang masih belum dimiliki oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.
”Contohnya ada informasi walaupun baru lisan seperti ada lahan di Lapangan Abra, maka akan difungsikan untuk SMP. Kedua lahan di Binongjati kemungkinan akan dirilik oleh Disdik. Ketiga penggunaan lahan dekat SD Ciburuy, yang notabene peruntukan untuk Puskesmas tapi hasil pendekatan dengan Distaru (Dinas Tata Ruang) kemungkinan bisa dialihkan ke Disdik,” paparnya.
Dia mengungkapkan, pembukaan sekolah rintisan baru ini memang harus mempertimbangkan banyak aspek. Selain kebutuhan masyarakat, juga harus dihitung jarak antar sekolah di wilayah tersebut.
”Sekolah rintisan ini tetap tidak menggangggu sekolah terdekat. Bukan hanya sekolah negeri tapi termasuk swasta kita mengevaluasi dan menganalisis sekolah swasta terdekat,” katanya. (mg5/ziz)