Sementara itu, Direktur Konten Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Fiki Satari mengatakan OTT KPK terhadap Romi adalah murni kasus pribadi dan tidak berkaitan dengan pilpres.
“Ini murni kasus pribadi tidak berkaitan dengan pilpres,” kata Fiki dalam konferensi pers di Media Center TKN, Cemara, Jakarta.
Fiki menekankan OTT terhadap Romi menunjukkan pemerintah tidak mengintervensi proses hukum yang sedang berlangsung bagi siapapun warga negara tanpa terkecuali.
“Kami ingin mendorong proses ini supaya berjalan dengan baik dan transparan. Kami mendoakan pak Romi beserta keluarga dapat menjalani proses dengan kuat, dan semoga proses dapat berjalan dengan seadil-adilnya dan mengedepankan asas praduga tak bersalah,” ujar dia.
Sebelumnya KPK telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap PPP Romi.
“Betul ada giat KPK di Jawa Timur, dilakukan pemeriksaan selama lima jam dari pukul 09.00 WIB bertempat di Polda Jatim, dan segera dibawa ke Jakarta ” kata Ketua KPK Agus Rahardjo saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Juru bicara KPK Febri Diansyah menambahkan, transaksi dari identifikasi yang sudah dilakukan diduga terkait dengan pengisian jabatan di Kementerian Agama baik di pusat ataupun di daerah.
OTT KPK mengamankan lima orang pada pagi ini di Jawa Timur, salah satunya adalah penyelenggara negara yaitu Ketua Fraksi PPP sekaligus anggota Komisi XI DPR Romahurmuziy alias Rommy, sisanya ada 2-3 orang pejabat Kemenag dan satu orang dari swasta.
“Tentu kami perlu mendalami lebih lanjut informasi-informasi tersebut, dan KPK belum bisa menyebutkan siapa saja orang-orang yang diamankan,” ungkap Febri.
Dalam OTT itu, KPK juga mengamankan sejumlah uang dalam pecahan rupiah. Namun, KPK belum memutuskan status hukum Romi. Sebab, prosesnya masih berjalan sesuai hukum acara yang berlaku ada waktu paling lama 24 jam.
’’Nanti akan ditentukan status hukum perkaranya, apakah tetap di penyelidikan atau ditingkatkan ke penyidikan dan siapa yang menjadi tersangka kalau ditingkatkan ke proses penyidikan,” ungkapnya.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun. Sepak terjang Romi dalam pusaran rasuah negeri ini sebetulnya cukup banyak. Kasus korupsi pengadaan 7.000 unit light trap (perangkap hama) di Kementerian Pertanian yang ditangani Kejati DKI Jakarta sejak 2014 lalu. Dalam kasus light trap nama Romahurmuzy atau Romi juga diduga ikut terlibat.