Menpar Dorong Pengembangan Destinasi Digital dan Nomadic

NGAMPRAH– Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berkomitmen untuk terus mengembangkan destinasi digital dan nomadic di Indonesia. Pada kesempatan itu, Menpar meresmikan Orchid Forest Cikole, Lembang Kabupaten Bandung Barat sebagai salah satu destinasi digital pada Jumat (23/8). Kawasan hutan pinus seluas 12 hektar ini dikembangkan sebagai objek wisata edukasi (edu-tourism) dengan pembudiyaan anggrek (Orchid House) sebagai brand Orchid Forest Cikole.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi upaya Orchid Forest Cikole dalam mengembangkan destinasi digital dan nomadic tourism yang merupakan program strategis Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam mencapai target kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 270 juta wisatawan nusantara (wisnus) tahun ini.

Menpar Arief Yahya mengatakan hadirnya pelaku usaha (industri) untuk mengembangkan pariwisata merupakan hal penting karena tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja. “Melalui kerjasama yang baik akan tercipta sebuah harmonisasi sekaligus mempercepat pembangunan pariwisata di Indonesia. Apalagi kini pariwisata telah ditetapkan menjadi core economy bangsa,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya menjelaskan destinasi digital adalah sebuah produk pariwisata yang kreatif dan dikemas secara kekinian (zaman now). “Keinginan generasi milenial maupun individu yang senang berbagi di media sosial menjadi potensi baik untuk meningkatkan pariwisata dunia digital ini. Kalau menurut bahasa anak muda adalah destinasi yang instagramable,” kata Menpar Arief Yahya didampingi Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara dan Maulana “Barry” Akbar, CEO Orchid Forest Cikole.

Sebelumnya Orchid Forest Cikole Lembang Bandung ini telah melakukan nota kesempahaman (MoU) dalam Co-branding Wonderful Indonesia dengan Kemenpar pada 8 Agustus 2018, kemudian dilanjutkan dengan kerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung pada 10 Agustus 2018 untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) dalam mengembangkan destinasi digital dan nomadic tourism.

Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara menambahkan, kerjasama Kemenpar melalui brand Wonderful Indonesia dengan co-branding partner merupakan sinergi simbiosis mutualisme yang akan memberi manfaat pada kedua belah pihak. “Brand Wonderful Indonesia (WI) memiliki posisi tawar tinggi di dunia, dengan melakukan co-branding kita melakukan efisiensi anggaran, co-creation, dan meningkatkan exposure masing-masing brand,” kata Ukus Kuswara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan