Nama UAS, Hasil Gelombang Residu Pilkada DKI

JAKARTA – Sosok Ustad Abdul Somad semakin menarik di bicarakan oleh semua pihak karena nama nya yang tidak pernah di prediksi mencuat secara tiba-tiba dari hasil rekomendasi Ijtima Ulama. Dirinya pun dinilai sebagai tokoh Islam yang representatif dan bisa menyuarakan hati umat.

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyatakan bahwa munculnya nama Abdul Somad sebagai gelombang residu dari pertarungan di Pemilihan Presiden 2014 sampai pada Pilkada 2017.

Maka menurut Fahri dalam sebuah diskusi di sebuah program TV Swasta mengatakan mendaulat nama UAS itu harus bisa memperhitungkan dengan jeli.

”Karena politik hari ini masih memiliki cara naratif yang saling membenturkan dan ini yang masih bingungkan oleh seorang UAS, dia bingung mengatasi semua karena dia (UAS) bisa menjadi korba, dari satu pucuk gelombang yang tidak terhenti,”kata Fahri kemarin.

Selanjutnya Fahri juga menuturkan adanya Ijtima ulama adalah gagalnya negara meredam isu-isu yang membuat luka kelompok islam terus membekas.

”Lebih parahnya ada Naratif yang menurut saya terlalu frontal misalnya akhirat itu fiksi dan sebagainya, itu menjadi berlebihan dan berbahaya sekali,”imbuhnya.

Politisi asal NTB itu menuturkaan kesimpulan sementaranya bahwa narasi pilpres 2019 belum mengakhir fakta yang lalu yang semakin tajam, muncul nya kembali kecurigaan antara satu sama lain, melalui cara cara kriminalisasi, ini yang menurut Fahri tidak harus dikembangkan.
Dia menyarankan agar proses demokrasi berjalan dengan benar. Cara demokrasi menurut Fahri harus dibangun.

”Jangan menjawab kata-kata seperti orang yang tidak punya nalar, Demokrasi itu content, maka content respon content, tenanglah berkata-kata,”pungkasnya.

Sebelumnya pun Ustad Abdul Somad dalam penyampaiannya kepada umat islam di beberapa sosial media bahwa cawapres itu adalah soal kompetensi, ”Pilihlah orang yang kompeten (cawapres) dan serahkan kepada ahlinya,”kata UAS beberapa waktu lalu.

Menurut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan nama Ustaz Abdul Somad (UAS) yang paling sering diperbincangkan dalam internal Partai Gerindra. Paling ramai diperbincangkan ini UAS ya. cuma kan UAS-nya belum tahu ya,” kata Zulhas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan