Makin Berulah! Pendeta Saifuddin Seret Nama UAS dan Felix Siauw Atas Acaman Pembunuhan

Jabarekspres.com – Sosok Pendeta Saifuddin saat ini tengah menjadi sorotan sejumlah pihak karena pernyatannya yang membuat geram umat muslim.

Pemilik nama lengkap Pendeta Saifuddin Ibrahim itu pun kembali menuai perdebatan setelah mengaku mendapatkan ancaman akan dibunuh seseorang.

Di tengah klaimnya yang menjadi incaran pembunuh bayaran, Saifuddin tiba-tiba menyeret nama Ustaz Abdul Somad (UAS), dan Penceramah Felix Siauw.

Pendeta Saifuddin itu menuding bila sosok UAS maupun Felix Siauw merupakan penceramah yang kerap menyampaikan pernyataan yang memecah belah bangsa.

Saifuddin meminta Mahfud MD secepatnya menangkap Ustaz Abdul Somad hingga Felix Siauw. Menurut dia, para penceramah itu adalah pemecah belah.

“Tangkap Abdul Somad. Abdul Somad itu pemecah belah. Felix Siauw, Nandar. Tangkap itu orang,” tutur Saifuddin di kanal YouTube miliknya.

Sebelumnya, Saifuddin mengaku diancam dibunuh. Hal tersebut setelah video permintaannya agar ratusan ayat di Al-Qur’an dihapus viral di jagat maya.

“Untung saya kemarin itu (video) viralnya setelah saya di Amerika. Dan sekarang diancam oleh Julius mualaf itu. Katanya mau mengirim pembunuh bayaran untuk saya,” katanya.

“Coba Pak Mahfud, tangkap dia itu. Kalau Bapak itu memang Menko Polhukam. Dia sudah mengirim ancaman kepada Saifuddin Ibrahim,” ucap Pendeta Saifuddin menambahkan.

Lebih jauh, Saifuddin heran alasan Mahfud MD yang menyebut sarannya soal penghapusan ayat Al-Qur’an dikategorikan sebagai tindakan penistaan agama.

Dalam pandangan, Saifuddin menilai daripada sarannya yang dipermasalahkan ada orang lain yang lebih pantas ditangkap karena omongannya kerap memecah belah bangsa.

“Bagaimana maksud Pak Mahfud Md menyebut saya ini penista agama, hukumannya 6 tahun. Jangankan 6 tahun, mati pun saya pun siap,” tuturmya.

“Hukuman mati pun saya siap menjalaninya. Asal kematian saya untuk membela orang-orang minoritas,” ujarnya menegaskan.

Sebagai informasi sebelum kabar Pendeta Saifuddin diancam dibunuh jadi perhatian, publik dihebohkan dengan video Saifuddin yang meminta agar pemerintah menghapus 300 ayat dalam Al-Qur’an.

Dalam pernyataannya, Saifuddin menyatakan bahwa 300 ayat tersebut memicu sikap radikal hingga membenci orang lain yang berbeda agama.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan