753 Kilogram Sampah di Sungai Ciliwung Bogor Terkumpul dalam Sekejap

JABAR EKSPRES – 753 kilogram sampah beragam jenis berhasil dikumpulkan dalam waktu 1,5 jam oleh ratusan pegiat lingkungan dari aliran Sungai Ciliwung, Kota Bogor tepatnya di Delta 15 Sungai Ciliwung Vila Bogor Indah III RT07 RW15 Kelurahan Kedunghalang, Kecamata Bogor Utara.

Kegiatan bersih-bersih yang bertajuk ‘Mulung Sampah Ciliwung’ tersebut di inisiasi oleh Indofest dan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Bogor dengan melibatkan jajaran Pemerintahan Kota (Pemkot) Bogor serta aparatur wilayah.

Project Officer Indofest, Niken Saraswati menyebutkan bahwa sejak tahun 2016, pihaknya fokus dalam pameran peralatan dan perlengkapan outdoor.

Seiring berjalannya waktu, Indofest perlahan dan pasti berubah menjadi sebuah komunitas yang memiliki kesamaan dalam berkegiatan ruang luar atau petualang.

“Sejalan dengan tujuan keberlangsungan atau sustainability global, Indofest kali ini mengangkat tema GEAR atau Green, Equality, Action, Responsibility,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres pada Minggu, 5 Mei 2024.

Saraswati sapaanya menjelaskan, bahwa kegiatan yang digelar kemarin itu bertujuan untuk mengajak khalayak ramai memulai menjaga keberlangsungan lingkungan sekitar.

“Lingkungan tempat kita hidup dengan tanggung jawab kecil yaitu peduli dengan sampah yang dihasilkan oleh setiap individu,” tegasnya.

Menurut dia, Sungai Ciliwung adalah nadi kehidupan bagi jutaan penduduk di wilayah Jabodetabek.

Sungai Ciliwung juga merupakan sumber kehidupan bagi berbagai flora dan fauna, serta menopang aktivitas ekonomi dan budaya masyarakat sekitar.

“Sungai Ciliwung kini terancam oleh tumpukan sampah yang sulit teratasi, seiring pesatnya perkembangan kawasan Jabodetabek. Seperti sampah plastik, styrofoam, dan berbagai jenis sampah lainnya mencemari air sungai, merusak ekosistem, dan menimbulkan bau busuk yang menyengat,” papar Saraswati.

Ia menekankan, dengan kondisi tersebut, bukan hanya merusak keindahan, tetapi juga membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Bahaya yang ditimbulkan, sambung dia, tidak hanya akan dirasakan oleh manusia saja, akan tetapi juga akan mempengaruhi keberlangsungan hidup makhluk hidup secara besar.

“Menjaga keberlangsungan sungai
tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga merupakan tanggung jawab di setiap pribadi, makhluk hidup tidak terbatas oleh jenis kelamin dan status sosial,” tuturnya.

Diketahui, aksi bersih sungai Ciliwung telah lama dilakukan oleh KPC yaitu sejak tahun 2009. Tidak hanya melakukan aksi bersih-bersih Sungai, KPC turut melakukan pemantauan dan penelusuran sampah di Sungai Ciliwung Kota Bogor.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan