Ngaji 1 Juz Gratis Berobat atau Bayar Pakai Botol Bekas

”Di atas 200, Dokter,” ucap ibu tersebut malu-malu.

”Memang Ibu habis makan apa?” tanya Yusuf lagi.

”Kebetulan ikut puasa, makannya ada santannya, Dok,” jawab ibu itu.

Yusuf pun tersenyum simpul mendengar jawaban ibu tersebut. Kepada ibu dan anaknya, Yusuf mengingatkan agar terus menjaga pola makan. Apalagi, kondisi ibunya yang sudah lanjut usia rentan terserang sakit.

”Nanti banyak makan sayur dan buahnya saja ya, Bu. Jangan banyak santan,” tuturnya.

Di bagian depan klinik juga masih terpampang spanduk bertulisan ”Gratis Berobat dengan Mengaji 1 Juz”. Seorang petugas parkir mengatakan kepada Jawa Pos bahwa spanduk itu sudah lama terpasang. ”Kalau saat Ramadan kami tutup jam 5 sore, buka kembali jam 8 malam. Karena klinik ini pendekatannya ibadah, para karyawan saya minta buka puasa dan ibadah dulu,” kata Yusuf.

Klinik tersebut dibuka Yusuf setelah bertugas dulu selama setahun ke Nusa Tenggara Timur pada 2006. Sekaligus mengambil sertifikasi izin praktik. Setelah berdiskusi dengan sang ibu, Yusuf pun mendirikan klinik di rumah mereka sendiri. Modal awal mendirikan klinik waktu itu hanya Rp 700 ribu. Sebagian besar uang tersebut dibelikan Yusuf obat-obatan. Sisanya untuk stetoskop dan peralatan pendukung. ”Saya juga beli meja rongsokan waktu itu. Saya perbaiki sedikit untuk jadi meja dokter,” kenangnya lalu tertawa.

Komitmen membantu warga tidak mampu terjaga berkat sistem subsidi silang. ”Biaya dari pasien mampu saya gunakan untuk membantu pasien tidak mampu,” ujarnya.

Mekanisme pembayaran dengan botol bekas melibatkan komunitas. Botol bekas diserahkan warga ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang sudah memasang spanduk Klinik Harapan Sehat. Mereka lantas mendapatkan voucher.Kini dalam sebulan bisa terkumpul 180 ribu botol bekas. Hasil penjualannya lantas dibagikan Klinik Harapan Sehat untuk membantu para pemulung di sekitar Cianjur.

Ada pula program berbagi pangan kepada kaum tunawisma setiap Jumat malam. Juga pengolahan plastik yang digawangi para ibu dan pembangunan MCK untuk masyarakat sekitar. Termasuk pula program duta anti-seks bebas dan antinarkoba untuk kelompok anak SMA. Semua dirangkum dalam Gerakan Bagi Senyum Ibu Pertiwi.

Tinggalkan Balasan