Besok di Gasibu “Walk for The Down”

BANDUNG – Sekitar 1.500 orang diperkirakan akan mengikuti “Walk for The Down” pada besok (25/3), di Lapangan Gasibu, Kota Bandung. Kegiatan tersebut menurut Ketua Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (PIK-POTADS) Kota Bandung, Rina Niawati merupakan bagian dari rangkaian memperingati Hari Sindroma Down Dunia (HSDD) Tahun 2018.

Pihaknya berharap dengan adanya acara tersebut, dapat meningkatkan kesadaran publik akan Anak Down Syndrome (ADS), sehingga ADS dapat menerima perlakuan yang seharusnya.

Dikatakan dia, Pusat Informasi dan Kegiatan Persatuan Orangtua Anak dengan Down Syndrome (PIK POTADS) Kota Bandung yang merupakan bagian dari POTADS Indonesia, secara rutin memperingati Hari Sindroma Down Dunia (HSDD).

“Tahun ini peringatan Hari Sindroma Down Dunia mengusung tema ‘Kesehatan dan Pendidikan Inklusi’,” kata Rina dalam siaran pers pada wartawan di Gigglebox Cafe Jalan Ponorogo Kota Bandung, Kamis (22/3)

Sejalan dengan tema tersebut, lanjut Nina, PIK POTADS Bandung melaksanakan acara ”Walk for the Down” disertai dengan talkshow dengan beberapa narasumber dan pentas seni yang menampilkan ADS. Acara dilaksanakan di Area Parkir Barat Gedung Sate dan dihadiri oleh sekitar 600 ADS dari Kota Bandung dan sekitarnya. “Diperkirakan yang hadir mencapai 1.500 orang, karena selain ADS juga akan hadir orang tua serta pemerhati ADS,” ujarnya.

Acara akan diawali dengan jalan sehat yang akan diikuti seluruh peserta dengan mengelilingi Lapangan Gasibu. Sedangkan talkshow dan pentas seni dilakukan di venue lapangan parkir barat Gedung Sate. Di tempat ini iuga akan dilakukan pemeriksaan mata dan konsultasi psikologi gratis serta beberapa stan sekolah inklusi.

Dikatakan Rina, saat ini banyak orang yang belum mengetahui apa itu sindroma down atau lebih dikenal dengan down syndrome (DS). Ketidaktahuan menyebabkan banyak orang beranggapan bahwa DS merupakan penyakit.

”Down syndrome bukanlah penyakit, tetapi kelainan yang bisa ditemukan pada semua anak sejak anak tersebut dilahirkan,” ungkapnya.

Menurut Rina, karena down syndrome merupakan suatu kelainan, maka anak dengan down syndrome (ADS) tidak disebut penyandang, tetapi mereka disebut penderita. “Down syndrome bukan penyakit, sehingga tidak bisa disembuhkan. Sampai tua mereka akan tetap down syndrome,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan