Diminta Urunan Beli Sampul Rapor

SOREANG – Kasus pungutan di dunia pendidikan masih saja terjadi dengan alasan tidak jelas. Hal ini, terjadi di SMP Negeri 1 Pasir Jambu dimana setiap siswa dimintai sumbangan untuk membeli sampul rapor siswa.

Ketua Komite SMPN 1 Pasirjambu mengakui, pengadaan sampul rapor memang di sumbang oleh orang tua murid. Namun, sudah sesuai dengan kesepakatan bersama dalam rapat.

’’Ini hasil rapat bersama dan menyetujui untuk melakukan iuran untuk membantu sekolah agar rapor yang diterima anaknya menggunkan sampul,’’jelas Dadang ketika ditemui kemarin (25/1)

Dirinya memaparkan, pengadaan sampul ini berlaku bagi seluruh siswa. Hal ini, dilakukan karena pihak sekolah tidak memiliki anggaran untuk mengadakan sampul rapor.

Selain itu, dari total 700 siswa sumbangan dikutip dari orang tua siswa dengan jumlah berbeda dengan rincian sebagai berikut Rp 60 ribu untuk siswa kelas VIII, Rp 80 ribu kelas VII.

’’Hal itu dilakukan, hanya sekedar kepedulian orang tua siswa untuk membantu sekolah,’’cetus Dadan.

Atas inisiatif ini pihak sekolah mengapresiasi tindakan seluruh orang tua siswa melalui komite atas kepeduliannya membantu memberikan sumbangan untuk membeli sampul rapor.

Dadan menambahkan, tidak adanya pengadaan sampul rapor oleh pihak sekolah dikarenakan pengadaan sampul tidak dimasukan ke dalam Rencana Anggaran Kebutuhan Sekolah (RAKS).

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Pasirjambu Achmad Fadillah ketika dihubungi Jabar Ekspres melalui pesan pendeknya mengakui, anggaran untuk sampul rapor memang tidak terakomodir.

Sehingga, komite sekolah berinisiatif mengundang Orang Tua Siswa (Ortusis) untuk mendiskusikan pengadaan sampul rapor. Bahkan, dalam hal ini, tidak ada paksaan sama sekali dari pihak sekolah.

Fadilah mengatakan, tindakan ini tidak menyalahi aturan. Sebab, inisiatifnya murni dari komite sekolah dan sudah menempuh prosedur dengan benar.

’’ Materi rapat ada, Daftar hadir ada, Notulen rapat ada, Berita acara ada dan Visualisasi ada jadi engga ada yang salah,’’pungkasnya

Sementara itu, salah satu orang tua siswa yang meminta identitasnya tidak disebutkan membeberkan, kondisi orang tua siswa sebetulnya tidak semua dari keluarga berada. Sehingga, dengan pungutan tersebut sebetulnya sangat memberatkan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan