Rumah Panggung Wujud 3 Dunia

Pada bagian depan terdapat pintu dengan daun pintu berbahan kayu. Jendela kaca tanpa daun jendela. Untuk memudahkan masuk ke rumah, baik ke ruang tamu atau dapur. Di bagian depan dipasang papan kayu menyerupai tangga yang disebut golodog. Golodog ini biasanya terdiri atas satu atau dua tahapan dengan panjang masing-masing dua sampai tiga meter dan lebar 30 sentimeter.

Golodog tidak hanya berfungsi sebagai tangga masuk rumah, namun juga berfungsi sebagai tempat duduk-duduk santai. ”Dengan kata lain golodog mempunyai fungsi untuk bersosialisasi atau bertetangga,” pungkasnya. (*/rie)

Interdependensi Alam, Budaya dan Arsitektur

TAHAN BENCANA: Meski jadi kawasan Zona Merah, Kampung Naga tak pernah merasakan bencana banjir dan longsor.

Kendati sudah beberapa kali diterpa gempa, perumahan Kampung Naga atau Kampung Adat Naga tetap berdiri kokoh. Lantas apa rahasia di balik kokohnya bangunan di Kampung Naga?

Prof Haryo Winarso, dari Studi Pengembangan Lahan dan Perumahan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB)  kepada Jabar Ekspres mengatakan, bangunan perumahan yang menggunakan material bambu dan kayu akan tahan gempa. Sebab, kayu dan bambunya di Kampung Naga tidak diikat kuat tapi masih bisa bergeser dengan begitu memiliki elastis gerak.

”Betul. Rumah di Kampung Naga itu tetap kokoh karena bahan baku bangunan yang digunakan penduduknya adalah bambu dan kayu. Material tersebut sangat tahan gempa jika dibandingkan dengan bangunan perumahana di Indonesia yang umumnya tidak anti gempa,” tutur Haryo.

Dia menilai, aspek struktur penempatan bambu dan kayu pun dinilai sangat cerdas. Sebab, perekatan dua bahan yang ramah lingkungan ini didesain tidak direkat kuat dan dibiarkan untuk bisa bergeser beberapa sentimeter.

”Hebatnya, baik bahan baku maupun desain struktur bangunannya ini pun sudah lama diterapkan secara turun temurun oleh masyarakat di Kampung Adat Naga,” jelasnya.

Makanya, dia berpandangan, saat diterpa gempa berapapun kekuatannya bangunan rumah tersebut tidak akan roboh. Paling tidak, jika kekuatan gempa tinggi bangunan tersebut hanya bergeser sedikit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan