Drainase Apartemen Transit Perlu Diperbaiki

RANCAEKEK – Keberadaan Apartemen Transit Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Rancaekek I yang berlokasi di Jalan Cipanas, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek ternyata mesih belum maksimal dalam pengerjaannya.

Berdasarkan hasil pantauan Jabar Ekspres beberapa pembenahan masih perlu dilakukan di antaranya, perbaikan fasilitas, penataan tanaman, maupun sistem pembayaran sewa.

Salah satu bagian teknisi Apartemen Transit Rusunawa, Dudi mengatakan Apartemen tersebut masih dalam proses penyempurnaan. Namun, untuk bangunan sudah 100 persen.

Menurutnya, beberapa perbaikan pada saluran drainase. Sebab, saat ini kondisi drainase di komplek Apartemen tersebuat terlalu kecil sehingga sering tersumbat dan mengakibatkan banjir.

“Banjir menjadi persoalan yang cukup serius dikarenakan aliran drainase tidak seimbang dengan besaranya arus air Cimande,”jelas Dudy ketika ditemui kemarin (21/12)

Dirinya memaparkan, apabila hujan turun luapan air Cimande selalu besar, sedangkan aliran drainase tidak bisa mengimbangi. Terlebih bila ada penyumbatan yang diakibatkan oleh sam[ah maka air akan meluap keluar.

“Saya kira akibat penyumbatan saluran karena sampah, setelah saya cek ternyata air Cimandenya besar”, tuturnya.

Kepala Pengelola Transit Tezar ST mengatakan, penanganan banjir yang kerap terjadi di sini harus ditindak lanjuti dengan membuat pelebaran drainase. Sehingga, aliran air bisa tertampung lebih besar.

Untuk mewujudkan itu, pihaknya sudah meminta kepada Dinas Pemukiman Dan Perumahan (Diskimrum) sebagai penanggung jawab Aparteman untuk segera melakukan perbaikan drainase.

“Sudah kami sampaikan surat permohonannya tinggal menunggu tanggapan,”kata dia.

Selain itu, masalah lainnya adalah sistem pembayaran hunian.

Yang menggunakan auto debit ke Bank Jawa Barat (bjb) yang selalu gagal dalam melakukan transaksi. Hal ini diketahui setiap transaksi dikenakan biaya administrasi bank sebesar Rp 10 ribu.

” Jadi walaupun nilainya kecil sebaiknya biaya ini dihilangkan sebab kalau tidak ditambah 10 ribu maka tidak bisa transaksi Auto Debet,”kata dia.

Tezar mengharapkan, untuk pembayaran sewa seharusnya bisa mempermudah bagi para penghuni demi kelancaran pemasukan kas daerah.

“Inipun sudah saya kordinasikan, kebetulan ada pihak dari gedung sate yang datang ke sini membahas sistem pembayaran, katanya udah dibuat, tinggal dilaporkan ke pak Gubernur,”ucap Tezar (mg3/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan