Toshiba Pasang Turbin Uap dan Supercritical 1.000 MW di Cirebon

jabarekspres.com – Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation (ESS) mengumumkan pekerjaan konstruksi perluasan PLTU Cirebon di Indonesia telah dimulai.

Toshiba Corporation (Tokyo: 6501), bersama Mitsubishi Hitachi Power Systems, Ltd dan Hyundai Engineering & Construction Co., Ltd., anggota dari konsorsium EPC (Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi) mendapatkan kontrak perluasan oleh PT Cirebon Energi Prasarana (CEPR), pemilik dan operator pembangkit listrik ini.

Bersama dengan pembangkit listrik tenaga uap Cirebon yang sudah beroperasi, Toshiba akan memasang turbin uap dan generator ultra-supercritical 1.000MW  untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) II Cirebon.

Setelah pembangkit listrik perluasan mulai beroperasi secara komersial pada 2022 mendatang, pembangkit perluasan, hal ini akan memberikan kontribusi dalam meringankan beban dari meningkatnya permintaan listrik, berdasarkan perjanjian jual beli tenaga listrik jangka panjang dengan perusahaan listrik milik negara PT PLN (Persero).

Seiring meningkatnya kemajuan ekonomi dan permintaan, hal ini kian membebani kemampuan pasokan listrik saat ini di Indonesia. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memenuhi permintaan masa kini dan masa depan, dan menetapkan untuk membangun tambahan pasokan listrik sebesar 35GW.

”Toshiba memiliki rekam jejak dalam memasok peralatan pembangkit listrik tenaga uap ultra-supercritical di seluruh dunia,” jelas Mr Takao Konishi, Direktur, Wakil Presiden Divisi Sistem & Pelayanan Thermal & Hydro di ESS, Minggu (19/11).

Dia mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan anggota konsorsium untuk menggabungkan keahlian dan teknologi miliknya dan membawa kesuksesan besar pada proyek perluasan Cirebon. ”Proyek ini diposisikan sebagai salah satu proyek perluasan dan pembangkit utama di Indonesia,” tambah Konishi.

”Toshiba terus memberikan solusi energi yang beragam dan teknologi mutakhir yang andal yang dapat memberikan kontribusi pada stabilitas dan keamanan energi di Indonesia dan seluruh dunia.” pungkas Takao. (ss/rie)

Tinggalkan Balasan