Emil Minta Bebas Memilih

Menurut Yayan, kedekatan Emil dan Setnov—sapaan Setya Novanto—tak sekadar konteks Pilkada Jawa Barat saja. Keduanya diketahui telah lama menjalin kedekatan melalui jaringan usaha jasa arsitek milik Emil. Setnov, diketahui kerap menjadi pengguna jasa tersebut.

”Kalau Pak Setnov membutuhkan jasanya untuk rencana pembangunan gedung, biasanya kontak ke Kang Emil. Jadi, ini mereka berdua sudah bersahabat lama sekali,” tuturnya.

Menurut Yayan, Emil diharapkan bisa menjaga integritas. Sebab, Emil dinilai, kerap melontarkan wacana penawaran posisi calon Wakil Gubernur Jawa Barat kepada seluruh partai pengusungnya.

”Termasuk ke Golkar minta Daniel Muttaqien menjadi cawagubnya. Tapi belakangan semua dibantah dan diarahkan ke partai koalisi,” tuturnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil mengutarakan keinginannya menjadi kader Partai Golkar saat penyerahan rekomendasi partai tersebut kepadanya pada Kamis (9/11) lalu. Namun, pernyataan tersebut dia bantah di Rengasdengklok, Karawang pada Sabtu 11 November 2017 lalu.

Di bagian lain, Pilgub Jabar juga menjanjikan persaingan yang unik. Sebab, parpol-parpol besar memilih untuk mengusung calon nonkader internal. Bahkan, PDIP dikabarkan melirik Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk dicalonkan meski yang bersangkutan adalah kader Golkar.

Hingga kemarin, Ridwan Kamil merupakan satu-satunya calon yang sudah memastikan bisa dengan mudah menjadi cagub Jabar. Dia diusung Partai Nasdem, PKB, PPP, dan Golkar. Total perolehan kursi mereka di DPRD Jabar adalah 38 kursi, jauh di atas syarat minimal pencalonan 20 kursi.

PDIP menjadi satu-satunya parpol yang dapat mengusung calon tanpa koalisi karena memiliki 20 kursi. Namun, hingga kemarin mereka belum memutuskan nama yang bakal diusung.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira hanya menjanjikan bahwa nama calon gubernur yang diusung PDIP diumumkan pada momen yang tepat. Terkait dengan nama Dedi Mulyadi, dia mengakui bahwa politikus Partai Golkar itu masuk dalam radar PDIP. Selama ini, kata anggota Komisi I DPR tersebut, partainya mempunyai hubungan baik dengan Dedi. Begitu juga sebaliknya. ”Dedi juga punya komunikasi baik dengan PDIP di Jawa Barat,” terang legislator asal NTT tersebut.

Namun, Andreas belum bisa memastikan partainya akan mengusung Dedi sebagai cagub Jabar atau tidak. Dia tidak mau berandai-andai dan berasumsi. ”Lihat saja nanti. Ada kejutan saat deklarasi,” kata politikus kelahiran Flores tersebut kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan