Koti Bandung Terbentuk, Kudu Berikan Kontribusi Nyata

jabarekspres.com, BANDUNG – Setelah diresmikan Komunitas Olahraga Tradisonal (Koti) Kota Bandung. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Yosi Irianto mengingikan agar Koti harus aktif untuk melestarikan keberadaan olahraga tradisional.

Menurutnya meski baru terbentuk, Koti sudah bisa menorehkan prestasi dengan keluar sebagai juara umum tingkat nasional. Sehingga, dengan dikukuhkannya Koti Kota Bandung harus memberikan manfaat bagi perkembangan olahraga tradisional. Bahkan, harus sebagai pemacu dan penyemangat untuk terus dikembangkan.

”Saya ingin setelah dikukuhkannya Koti Kota Bandung ini bisa memberikan penggugah atau apresiasi untuk bias mempertahankan sebagai juara,”jelas Yosi ketika ditemui usai pelantikan Koti di Eco Bambu Cipaku Setiabudi kemarin (5/11)

Selain itu, pihaknya akan menghubungkan antara Pemkot Bandung agar Koti berhasil memberikan edukasi melalui kegiatan olahraga tradisional dan sekaligus menguatkan hubungan silahturami agar tetap terjaga.

Yosi menambahkan, pihaknya akan mendorong dalam bentuk kolaborasi dengan diberikan fasilitasi kepada Koti agar ambil bagian untuk memberikan edukasi kepada dunia pendidikan di Kota Bandung. ”Jadi, tidak menutup kemungkinan olahraga tradisional ini menjadi ekstrakulikuler yang dikembangkan di sekolah,”ucap Yosi.

Sementara Ketua Koti Kota Bandung Andriyas Wihardja mengatakan, selama ini kegiatan olahraga tradisional sudah memiliki perkembangan sangat baik. Bahkan, dari beberapa komunitas olahraga tradisional atau permainan tradisional sering menggelar acara dalam berbagai kesempatan. ”Kegiatan olahraga tradisional di Kota Bandung sudah ada,  bahkan sudah terbentuk wasit dan juri,”kata Andre.

Dirinya menilai, untuk masyarakat kota Bandung sendiri sebetulnya, olahraga tradisional sudah bukan barang baru. Bahkan,  kegiatannya sudah dilaksanakan selama 17 tahun eksis diperlombakan.

Pria yang akrab disapa kang wiwi ini menilai, olahraga tradisional ini, memiliki sifat mecerdaskan anak bangsa hingga sakti yang memiliki arti bahwa olah raga tradisional harus diperdalam. Hal ini, berbeda dengan kaulinan yang hanya dimainkan dan cukup sebatas tahu.

Wiwi menambahkan, agenda kegiatan setelah terbentuknya Koti akan menyelenggara invitasi Olahraga tradisonal dibulan Desember. Bahkan, dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi untuk mematangkan wasit dan juri, peraturan, dan membuat buku pedoman aturan olah raga tradisional yang dilombakan. ”Jadi nanti aka nada pelatihan untuk wasit dan juri juga kepalatihan olahraga trdisonal ini harus jelas,”ucap Wiwi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan