jabarekspres.com, BANDUNG – Sebanyak 50 guru di Kota Bandung mengikuti pelatihan menulis bertajuk “Simposium Nasional Menulis Efektif dan Menerbitkan Buku” yang digelar Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Bandung di Aula SMP Negeri 43 Bandung, Jalan Kautamaan Istri, Kota Bandung, kemarin (15/10).
Pelatihan tersebut digelar sebagai upaya mengembangkan potensi kreatif para guru khususnya dalam bidang kepenulisan agar tidak terpaku pada satu pekerjaan yakni sebagai pengajar saja.
Ketua IGI Kota Bandung, Edy Suparjoto mengungkapkan, pihaknya menginginkan kegiatan yang diselenggarakan tersebut menghasilkan guru-guru yang mampu menulis. Di mana hasil karya-karya tulisan para guru tersebut nantinya bisa di pasarkan ke sekolah-sekolah sebagai bahan ajar.
”Nah, kita harapannya hasil karya guru dari tulisan berupa novel, cerpen, antologi puisi, ilmu pengetahuan dan pendukung mata pelajaran bisa dibeli oleh sekolah,” kata Edi ditemui di sela acara kemarin (15/10).
Dikatakan Edy, dari kegiatan tersebut pihaknya memiliki dua program yang diharapkan akan dirasakan manfaatnya oleh guru-guru yang ikut terlibat dalam pelatihan tersebut, yakni program pengembangan pemberdayaan intelektual dan program kesejahteraan.
”Ketika pemberdayaan intelektual dituangkan dalam buku produktivitasnya bagus, diterima oleh masyarakat terutama masyarakat pendidikan, itu secara langsung akan memberikan kesejahteraan bagi guru dari royaltinya,” kata dia.
Selain dua program tersebut, pihaknya juga memiliki program yang diberi nama Sagu Saku (Satu Guru Satu Buku) yang diharapkan mampu memicu para guru untuk lebih kreatif dan inovatif.
Sementara untuk menunjang kesejahteraan para guru yang kebanyakan merupakan guru honorer tersebut, pihaknya juga telah menyiapkan koperasi bagi para guru yakni Koperasi Guru Kreatif Nusantara (KGKN) yang bekerjasama dengan Penerbit Situseni dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kota Bandung.
”Hasil produk intelektual itu nanti akan dipamerkan nanti pada puncak hari guru nasional tingkat Kota Bandung,” kata dia.
Untuk menunjang beberapa program tersebut, ke depan pihaknya juga akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung sebagai instansi pendidikan. Hal tersebut agar eksistensi guru dalam rangka Hari Guru Nasional pada 25 November mendatang terasa nyata di Kota Bandung. ”Kita harapkan kegiatannya membumi karena belum pernah sebenarnya di Kota Bandung,” kata dia.