Museum Broken Relationship, Penampung Kisah Patah Hati dari Penjuru Dunia

Koleksi museum juga terus bertambah atau berganti. Setiap cerita dan barang yang masuk dari kontributor serta donatur akan di-update.

Bagi Nora Isabel, seorang pengunjung dari Belanda, di satu sisi, museum itu memang bisa memicu kegalauan panjang. Yang sudah lupa kepada mantan akhirnya kembali gagal move on.

Tapi, di sisi lain, membaca satu per satu cerita kisah di balik semua barang di sana bisa melatih empati orang lain. ’’Menyadarkan kalau kamu tidak sendiri. Ada yang kisahnya lebih mengenaskan, hehehe,’’ lanjut dara 18 tahun tersebut.

Saat berkunjung ke museum itu, jangan lupa untuk meninggalkan pula kenangan kepada mantan. Tempatnya di salah satu sudut ruangan, di sebuah buku superbesar untuk menampung curhat colongan pengunjung.

Bebas untuk menulis apa saja. Atau memberikan tanda berupa apa pun yang menyebabkan patah hati. Ceritakan juga kisah di balik barang itu. Siapa tahu dalam beberapa waktu ke depan barang kamu lolos kurasi dan berhasil di pajang di area pameran.

Salah satu pengunjung, misalnya, ada yang menanggalkan cap bibir dengan lipstik merah di selembar tisu. Ada pula yang ’’mendermakan’’ gantungan keberuntungan.

Tapi, belum ada yang meninggalkan foto berisi karangan bunga yang dikirimkan ke mantan yang menikah. Disertai tulisan, ’’Mas, kamu jahat!’’ (*/c5/ttg/rie)

Tinggalkan Balasan