Menikmati Terapi Air Panas Geyser Cisolok Sukabumi

JAWA Barat memiliki kekayaan alam yang sangat banyak. Beragam destinasi wisata dapat dinikmati masyarakat mulai pantai, pegunungan, danau hingga sungai. Salah satu kawasan destinasi yang tengah dikembangkan pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu Taman Wisata Geopark Ciletuh Sukabumi.

Pekan lalu, Jabar Ekspres berkesempatan mengunjungi salah satu objek wisata yang tidak jauh dari Geopark Ciletuh. Wisata ini menawarkan eksotisme alam karena menyemburkan air panas dari perut bumi. Ya, Namanya Geyser Cisolok.

Kawasan ini berada di Desa Cisolok, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi berjarak sekitar 15 kilometer dari Pantai Pelabuhan Ratu. Jika hendak ke kawasan tersebut, wisatawan bisa mengambil rute Pelabuhan Ratu – Cisolok, melewati area wisata pantai Karanghawu, Citepus, dan Cibangban. Setelah sampai di pertigaan Cisolok, wisatawan mengambil arah kanan untuk menuju tempat pemandian air panas. Sampai parkiran wisatawan harus berjalan kaki melewati jembatan gantung. Melewati jembatan gantung ini dapat memberikan sensai tersendiri.

Air Panas bersumber dari geyser yang berada di aliran Sungai Cisolok. Geyser terbentuk karena uap air panas yang naik menembus celah atau retakan, dan mendorong air keluar ke permukaan. Pelepasan air di permukaan menyebabkan turunnya tekanan air panas di kedalaman. Sehingga air yang sangat panas menguap dan volumenya terus mengembang. Uap air tersebut akan mendorong air di permukaan sehingga terjadilah semburan.

Semburan akan terus berlangsung sampai air dan uap pada celah itu habis. Kemudian air bawah tanah sedikit demi sedikit terkumpul lagi, dan proses yang sama terulang kembali.

Berdasar pantauan Jabar Ekspres wisatawan tidak menyia-nyiakan kesempatan berendam di sungai CIsolok sambil menikmati semburah uap air panas tersebut. Semburan tersebut menjadi terapi bagi beberapa macam penyakit. Meskipun tidak mengandung belerang namun dipercaya bisa mengobati eksim atau gatal-gatal. Petugas Pengelola Wisata Geyser Cisolok Muhidin, 43, mengatakan, bahkan ada seorang warga sempat membagi ceritanya bahwa ia sembuh dari stroke dengan berendam di tempat tersebut.

Muhidin mengatakan, lokasi ini dikelola oleh Pemda Sukabumi. Semua retribusi wisatawan yang masuk digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan perbaikan fasilitas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan