Dadang Hernawan, Pebisnis Kaki Palsu yang Mendunia

Tidak semua keterbatasan fisik mampu mengurungkan niat untuk menjadi seorang jutawan.  Begitu pun Dadan Hernawan, seorang pebisnis kaki palsu sambung asal Bandung berhasil meraup keuntungan hingga Rp 60 juta per bulan. Musibah terjadi pada dirinya, kini menjadi berkah.

Ingrid Putri Surahman, Bandar lampung

Sekilas,  tidak ada yang janggal dari penampilan Dadan Hernawan. Namun siapa sangka jika pria berkulit kuning langsat ini mampu menjalankan seluruh aktivitasnya hanya pertumpu pada kaki sambung miliknya.

Uniknya,  meskipun dirinya memiliki kekurangan fisik secara nyata,  namun semangat juangnya cukup tinggi.  Melalui pengalamannya dia mampu membuat toko kaki palsu sambung.

Toko yang kini disebut sebagai Yayasan Difabel Mandiri ini utamanya terletak di Jalan Akses UI Nomor 46, Mako Brimob (samping penggadaian) Kelapa Dua,  Depok, Jawa Barat telah didirikan sejak tahun 2010.  Di yayasan ini, ada lima karyawan yang dua di antaranya merupakan pengguna kaki palsu.

Sebelumnya, dia juga membuat bengkel kaki palsu di Jalan AH Nasution, Kecamatan Ciburu, Kota Bandung. Dengan pasaran, Majalaya, Bandung dan Garut.

Dia bercerita kaki palsu yang dibuatnya memiliki keunggulan dibandingkan dengan buatan luar negeri yang dijual hingga Rp 100 hingga Rp 300 juta.  ”Kaki palsu yang saya buat dapat digunakan untuk duduk bersila,  bersepeda,  mengendarai motor,  hingga membawa mobil,” ujar Dadan.

Dadan pun tak pelit berbagi soal resepnya membuat kaki palsu. Ternyata kaki palsunya itu terdiri atas spon, besi stenlis,  dan kayu penopang pada telapak. Kesemuanya itu, kemudian disatukan dengan gerinda dan bor.

”Kami memberikan after sales kepada customer yang memesan. Itu untuk service kayu dan pengecatan ulang tiga tiga bulan sekali,” tuturnya.

Dia memerinci, kaki palsu yang dijual Dadan relatif lebih murah. Yakni berkisar Rp 4 hingga Rp 6 jutaan.  Harga tersebut disesuaikan dengan ukuran kaki yang akan digunakan. ”Jika dikalikan cukup lumayan, bisa sampai Rp 60 juta rupiah per bulan. Tapi itu juga disisihkan untuk pembuatan kaki palsu yang diberikan cuma-cuma bagi yang tidak mampu,” urainya.

Yayasan Difabel Mandiri, kata dia, telah bekerjasama dengan lembaga zakat nasional yakni Inisiatif Zakat Indonesia (izi) yang telah tersebar di 17 provinsi di Indonesia.

Tinggalkan Balasan