Jokowi Bantah 10 Juta TKA

Wakil Presiden Jusuf Kalla menambahkan kebijakan bebas visa yang semula untuk kepentingan pariwisata itu akan dievaluasi secara menyeluruh. Salah satu pertanyaan besar yang muncul, sudah sebanyak apa wisatawan dari Tiongkok atau negara lain yang berlibur ke Indonesia. ”Jangan-jangan kita sudah bebaskan tetapi wisatawannya nggak ada. Jadi perlu kita evaluasi juga, negara-negara Afrika contohnya,” ujar dia kemarin.

Dia tidak menampik, ada kemungkinan turis yang menggunakan visa wisata untuk bekerja. Hal yang sama sebenarnya juga ditemui pada pekerja-pekerja Indonesia di luar negeri seperti Asean yang bebas visa. Persoalan itu ditangani dengan deportasi dan itu sudah dilakukan. ”Orang indonesia yang kerja ke sana (ASEAN) juga sebagian besar memakai visa turis. Jadi bukan hanya orang Tiongkok, orang kita juga pakai itu cara itu,” tambah dia.

Tapi, dia sendiri tidak yakin kalau orang-orang dari Tiongkok itu akan tertarik bekerja di Indonesia. Lantaran upah untuk pekerja di Indonesia tergolong kecil. Di Tiongkok gaji minimum sudah sekitar Rp 4,5 juta. Sedangkan di Indonesia masih berkisar Rp 2 juta hinga Rp 3 juta. ”Karena itu lihat saja, pengungsi2 itu dari Myanmar, Banglades, atau dari Afganistan, tidak mau datang ke Indonesia sebenarnya. Terpaksa saja singgah di Indoensia, maunya ke Australia,” ujar mantan menteri koordinator bidang kesejahteraan rakyat itu.

Menko Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan ikut angkat bicara soal beredarnya isu serbuan TKA ilegal asal Tiongkok tersebut. Dia meminta masyarakat pandai memilah informasi tentang angka tersebut. Luhut pun menyarankan publik mengacu informasi dari media dan sumber yang kredibel. ”Angka 1,3 juta itu masih jauh dari 10 juta, tapi sekarang malah angka itu diplesetkan jadi angka tenaga kerja (asing),” tutur mantan Menko Polhukam ini.

Menurut Luhut, upaya pemerintah menarik wisatawan luar negeri itu sudah benar. Sebab, saat ini banyak negara maju yang melakukan hal itu. Sebut saja Jepang. Saat ini, negara yang kurang begitu bersahabat dengan Tiongkok itu justru menargetkan 40 juta turis asal Tiongkok. ”Saat kunjungan ke Jepang, saya tanya ke pejabat tinggi di sana. Kenapa Jepang sekarang menarik turis dari Tiongkok, jawabannya karena mereka suka uangnya (turis Tiongkok),” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan