Pelaku Rakit Bom Dini Hari

Sedangkan Agus, 35, pemilik kontrakan mengaku tidak menaruh rasa curiga sedikit pun terhadap tiga pria tersebut. Sebab, sama sekali tak ada gerak-gerik mereka seperti pengontrak pada umumnya. Selama ini, Agus biasa berinteraksi dengan Adam. Dia adalah orang pertama meminta izin untuk menyewa kontrakannya. ”Adam yang bayar uang sewa ke saya sehari setelah deal tanggal 1 Desember. Langsung lunas Rp 700 ribu,” ungkap Agus.

Pada saat itu, Agus tidak mencurigai tujuan Adam menyewa kontrakannya karena alasannya seperti pengontrak pada umumnya. ”Saya lihat dia (Adam, Red) tukang ojek online, ya saya bilang silahkan saja. Saya lihat dia juga pakai jaket Gojek,” ujar Agus.

Gerak-gerik keseharian para pelaku menurut Agus pun wajar-wajar saja. Aktivitas mereka berangkat pagi dan baru kembali setelah larut malam. ”Malam hari setahu saya mereka tidak ada kegiatan,” tambah Agus.

Agus membeberkan, rumah kontrakannya baru saja selesai dibangun. Jumlahnya ada empat pintu. Masing-masing pintu berukuran sekitar 3×3 meter persegi. Itu terdiri dari teras, ruang tamu, dan kamar mandi. ”Jadi, Adam dan kawan-kawannya itu adalah pengontrak kedua. Sebelumnya sudah pernah ada yang menempati kamar kontrakan pintu nomor dua tersebut,” terang Agus.

Sementara itu, Rosita, 37, warga yang tinggal persis di belakang kontrakan tersebut mengaku curiga dengan gelagat para pelaku. Sepengetahuannya, setiap pukul 01.00 – 05.00, selalu terdengar suara seperti kembang api. ”Srooss gitu. Kayak kembang api dinyalakan lah kira-kira,” ucap perempuan berambut sebahu itu.

Selain itu, beberapa kali dia melihat salah seorang di antaranya membawa perkakas kelistrikan seperti kabel dan lain sebagainya. ”Saya pernah pelaku membawa ransel besar mereka Adidas. Saya juga lihat ada kabel digulung. Warga sini mengira mereka itu pegawai PLN,” ungkap Rosita.

Sehari sebelum penggerebekan dan baku tembak, Selasa (20/12), pukul 01.00, ada dua pria berwajah asing yang dicurigai sebagai intelijen berkeliling di sekitar kontrakan. Mereka pula yang ternyata bersama rombongan Densus 88 mengepung kontrakan itu kemarin pagi. ”Saya dengar letusan seperti petasan berentet kayak petasan. Eh, ternyata lagi baku tembak pelaku sama polisi. Pelurunya sampai tembus ke kamar mandi rumah saya,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan