Warga Ingin Pindah Rumah, Berharap Pemkab Berikan Ganti Rugi

bandungekspres.co.id, BALEENDAH – Banjir yang sering melanda wilayah Kabupaten Bandung, sering Bojongsoang, Baleendah dan wilayah Majalaya nyata merugikan warga. Dari sejumlah kecamatan tersebut, banjir terparah melanda Kampung Mekarsari, RW 28, Kelurahan/Kecamatan Baleendah.

Kampung ini dihuni sekitar seratusan rumah. Kampung berpenghuni 350 kepala keluarga (KK) itu dinyatakan sebagai kampung yang rawan banjir. Oleh karena itu, pemilik 110 rumah itu meminta tanahnya diganti rugi pemerintah Kabupaten Bandung.

”Kami sangat setuju jika rumah tinggal kami juga dibeli atau diganti rugi oleh pemerintah. Sebab, Kampung Mekarsari kini telah terendam banjir itu disepakati penghuninya untuk dijual. Namun demikian, saya sebagai Ketua RW akan berusaha untuk menyampaikan hal tersebut kepada pihak pemerintah,” kata Ketua RW 28, Kampung Mekarsari, Kecamatan Baleendah Yoyo M Yahya kepada Bandung Ekspres kemarin (3/11).

Dia menjelaskan, ganti rugi yang dimaksudkan Yoyo adalah yang penilaiannya sama dengan yang dilakukan kepada penghuni Kampung Cieunteung. Selain tanahnya dijual denga harga Rp 4 juta per tumbak, bangunanya juga juga dibeli pemkab. Untuk itu, dia berharap pemerintah memberikan kompensasi itu sama dengan kampung Cieunteung belum lama ini.

”Kami ingin pemerintah peduli juga kepada kami penghuni Kampung Mekarsari yang kini mulai dilanda banjir langganan. Pemerintah yang adil dan bijaksna akan senantiasa melakukan yang terbaik untuk rakyatnya. Kami yakin pemerintah Kabupaten Bandung juga tahu jika kami akhirnya termasuk warga korban banjir langgaranan tahunan,” terangnya.

Namun demikian, kata dia, warga pun tetap akan melakukan rapat dan musyawarah soal pindah rumah itu. Karena dengan kesepakatan itulah warga Kampung Mekarsari RW 28 akan menerima usulan pihak pemilik rumah lainnya di Mekarsari. Karena warga yang telah memiliki rumah dan betah tinggal di Mekarsari, maka jangan yakin mereka akan pindah.

”Saya pernah melihat banyak yang sangat mengharapkan rumahnya terjual. Sebab dengan dijualnya rumah itu dia akan memiliki bekal untuk menjalani pekerjaan lainnya dari sisa anggaran penjualan tanahnya itu,” pungkasnya.

Hal senada diungkapkan kepala Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih H Dadang Suryana. Dia mengaku banjir telah meluluhlantakkan perkampung warga di desa yang dipimpinnya itu. ”Kampung yang terparah berada di Sindangpalay, karena itulah kami bahu membahu mengurangi beban para korban banjir terhadap rumah mereka yang berada di bantaran sungai. Sehingga kami juga meminta agar mereka dievakuasi selama banjir terjadi,” ujar Dadang. (gun/fik)

Tinggalkan Balasan