Anak Sekolah Harus Naik Apa?

Berita tentang seorang anak SMA di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang dikeluarkan dari sekolah masih hangat dibicarakan. Pasalnya, salah satu penyebab dia dikeluarkan adalah membawa mobil pribadi ke sekolah. Yap, pemerintah setempat memang melarang keras siswanya mengendarai alat transportasi pribadi ke sekolah. Well, ternyata perbandingan Zetizen yang setuju dan nggak setuju dengan larangan membawa kendaraan pribadi ke sekolah adalah 50:50! Yuk simak pendapat mereka! (pew/c9/adn)

Pelajar Butuh Mobilitas Cepat

Aisyah Putri Ibrahim
Aisyah Putri Ibrahim
15, SMAN 11 Surabaya

Isu mengenai aturan pemerintah daerah tentang kendaraan pribadi bagi siswa itu udah lama didengar Aisyah Putri Ibrahim. Awalnya, cewek yang sekolah di SMAN 11 Surabaya itu pun setuju-setuju aja. Tapi, makin dewasa, dia merasa aturan itu nggak efektif. Sebab, menurut dia, banyak kegiatan di sekolah yang menuntut mobilitas yang cepat. Misalnya saat dia mendapat tugas membeli aksesori keperluan lomba menghias kelas di sekolahnya.

”Mungkin sekitar empat kali aku sama temenku bolak-balik toko buku–sekolah naik motornya,” ujar Aisyah. Menurut dia, kalau naik kendaraan umum, pasti memakan waktu lama dan nggak efektif. Itulah sebabnya, dia nggak setuju dengan peraturan tersebut. ”Tapi, aku setuju aja sih kalau siswa yang membawa kendaraan dikhususkan yang udah punya SIM,” ujarnya.

Mental Belum Kuat

Devi Annisa 17, SMA Labschool Rawamangun Jakarta
Devi Annisa

17, SMA Labschool Rawamangun Jakarta

Beda dengan Aisyah, Devi Annisa dari SMA Labschool Rawamangun Jakarta salah satu yang setuju dengan peraturan itu. Menurut Devi, mental anak sekolah masih cenderung labil dan kurang baik kalau berkendara di jalan raya. Dia sendiri pernah merasakan hal tersebut. Hal itu terjadi saat Devi mencoba mengendarai mobil sendiri di jalan raya. Karena masih belum kuat mental, dia pun nggak sengaja menyerempet mobil pikap.

”Aku langsung dimarah-marahin sopir pikapnya. Hehe,” ucapnya. Devi mengakui bahwa suasana jalan raya memang sulit ditebak. Apalagi, sebagian besar anak sekolah masih belum terlalu jago berkendara. Salah-salah malah bisa membahayakan orang lain. ”Mending memang selama menjadi siswa-siswi jangan pakai kendaraan pribadi dulu deh ke sekolah,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan