Anak Sekolah Harus Naik Apa?

Ingin Fasilitas Transportasi Umum Diperbaiki

Indyanto Gadang Alfaruki, 17, SMAN 8 Malang
Indyanto Gadang Alfaruki,
17, SMAN 8 Malang

Indyanto Gadang Alfaruki, Zetizen dari SMAN 8 Malang, sebetulnya pro dengan peraturan pemerintah itu. Tapi, dia menegaskan bahwa peraturan tersebut seharusnya diimbangi dengan perbaikan infrastruktur transportasi umum. ”Yang bikin anak-anak Malang lebih suka bawa kendaraan sendiri itu soalnya kualitas kendaraan umumnya jelek banget dan lama,” jelas Indyanto.

Di Malang memang telah tersedia bus sekolah bagi para pelajar. Tapi, fasilitas itu masih dirasa kurang fleksibel oleh Indyanto. ”Banyak tempat pemberhentian bus itu jauh dari rumah-rumah teman-temanku. Akhirnya ya dijemput juga pakai motor pribadi teman,” terangnya. Untuk itu, dia berharap banget pemerintah bisa segera memperbaiki kelayakan transportasi umum. ”Satu lagi, ketimbang membatasi pengguna kendaraan, akan lebih efektif kalau membatasi kepemilikan kendaraan deh,” tutupnya.


 

Jumlah responden 1.146 orang. Polling dilakukan di 34 provinsi, mulai Aceh hingga Jayapura. Sample error 4,5 persen.

 Jenis Kelamin

  • Cowok   40%
  • Cewek    60%

Pendidikan

  • SMP       13%
  • SMA       80%
  • Kuliah    7%

Usia

  • 13–15 tahun 28%
  • 16–18 tahun 63%
  • 19–20 tahun 9%

7 di antara 10 Zetizen ternyata lebih memilih bawa kendaraan pribadi buat bepergian.

Mostly Zetizen di Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Barat lebih suka ke sekolah dengan bawa motor sendiri.

Berbeda dengan sebagian besar Zetizen di DKI Jakarta yang lebih suka naik kendaraan umum dan Zetizen di Gorontalo yang diantar orang tua atau driver.

Setuju nggak dengan larangan membawa kendaraan pribadi ke sekolah?

  • 50 % setuju
  • 50 % nggak setuju

Alasan setuju (3 tertinggi)

  • Anak sekolah belum punya SIM 43 %
  • Mengurangi macet 31 %
  • Biar nggak ada kesenjangan sosial (ajang pamer anak yang bawa mobil) 18 %

 Alasan nggak setuju (3 tertinggi)

  • Nggak bebas, anak jadi bergantung pada antar jemput orang tua 37 %
  • Menyusahkan murid 24 %
  • Biaya transportasi mahal 23 %

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan