Raja Bola Impikan Emas

Tentu saja trauma Piala Dunia 2014 belum terlupakan meski berada dalam level yang berbeda. Bersama pasukannya, Brasil turun dengan enam pemain yang pernah merasakan berkostum tim senior. Bahkan, empat pemainnya Juni lalu menjadi bagian dari skuad yang berlaga di Copa America Centenario. Mereka adalah Marquinhos, Renato Augusto, Gabriel Barbosa, dan Wallace. Gabigol -julukan Gabriel Barbosa- bahkan sudah menunjukkan kesiapannya menghantui gawang lawan ketika dapat menjebol gawang Jepang dalam laga uji coba 30 Juli lalu.

Seorang pemain senior lainnya adalah Rafinha. Gabigol akan menjadi andalan lini serangan Brasil bersama Neymar. Ya, di tangan Neymar-lah lagi-lagi prestise Brasil dipertaruhkan. Sebab, Brasil tidak pernah sekali pun mampu mengangkat trofi juara Olimpiade.Padahal, Brasil sudah tiga kali bermain di final. Tepatnya pada Olimpiade 1984, 1988, dan 2012. Mau tahu hasilnya? Semuanya berakhir dengan medali perak. ”Ini kesempatan terunik (bermain dalam Olimpiade pertama di negeri sendiri dan dibebani tugas merebut medali emas, Red). Bukan hanya saya, pun demikian semua yang ada dalam skuad ini,” ucap pemain Barcelona itu kepada salah satu stasiun televisi di Brasil.

Yang menjadi problem dari sisi teknis datang dari pertahanan. Defense Brasil tak lagi diperkuat pemain senior seperti Thiago Silva atau Marcelo layaknya empat tahun silam. Marquinhos menjadi pemain paling senior. Masalahnya, di antara Zeca, Rodrigo Caio, Douglas Santos, William, dan Luan Garcia, belum ada yang mampu menyamai senior-seniornya.

Rata-rata, mereka hanya sering menjadi cadangan di skuad senior. Pelatih Brasil Micale sebagaimana dikutip dari Globoesporte tidak mempersoalkannya. Menurut dia, kekompakan antara dua bek tengah, posisi yang akan ditempati Marquinhos dan Caio, tinggal menunggu waktu. “Tidak perlu meragukannya lagi,” ucapnya.

Yang tidak bergeser dari Brasil adalah ketergantungan kepada Neymar. ”Kami tidak salah memercayainya. Sebab, tim mana pun pasti memetik keuntungan dengan keberadaannya. Dia berarti besar bagi kami. Saya rasa, dia akan menjadi pemimpin bagi para pemain muda di skuad kami tahun ini,” tutur Micale.

Hanya, Micale berharap pengalaman di Copa America 2015 tidak terulang pada Olimpiade tahun ini. Ketika itu Neymar, yang menjadi gantungan harapan Brasil, malah bertindak kurang sportif dalam laga fase grup melawan Kolombia. Neymar berselisih dengan pemain Kolombia dan menanduk wasit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan