IPAS di Baros Terbengkalai

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Warga Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi Tengah menyayangkan terbengkalainya proyek pengadaan Instalasi Pengolahan Air Sungai (IPAS) yang berlokasi di RT 04/11 Kelurahan Baros KecamatanCimahi Tengah. Pasalnya, sejak dibangun pada 2009 lalu, IPAS yang dibiayai oleh APBD Kota Cimahi tersebut belum memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Saat dikonfirmasi, Ketua Pokja Pengelola IPAS RW 11 Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi Tengah, Suparman membenarkan jika saat ini IPAS yang diprogramkan Dinas Kebersihan dan pertamanan (DKP) Kota Cimahi ini belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. ”Saat ini memang warga masih belum bisa merasakan manfaat dari IPAS ini, karena sejak dibangun kami kesulitan untuk membiayai kegiatan operasional IPAS ini, meskipun warga di sini sangat berharap agar mereka bisa menikmati sarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” terangnya, Senin (1/8) kemarin.

Menurut Suparman, pihaknya harus memiliki biaya untuk mengoperasionalkan IPAS yang dibangun pada Nopember 2009 ini, sementara jika mengandalkan kemampuan warga hal itu sangat sulit, dikarenakan biaya operasional yang harus dikeluarkan tidak sebanding dengan dana yang bisa dihimpun dari warga, karenanya sampai saat ini IPAS yang dibangun di Jalan Haji Haris tersebut belum bisa dioperasikan dan warga belum mendapatkan pelayanan air bersih dari proyek pembuatan IPAS ini.

Hal yang sama disampikan, Asep Tritjahjana, mantan Ketua RW 11 Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah. Saat dirinya menjabat sebagai Ketua RW 11, ada program  pengolahan air sungai menjadi air bersih di wilayahnya. Program tersebut merupakan kegiatan yang digulirkan Pemkot Cimahi melalui DKP dengan nilai proyek di atas serratus juta rupiah. Namun sejak tuntas dibangun, hingga kini warga belum merasakan manfaatnya. ”Kami sangat berharap agar Pemerintah Kota bisa memberikan solusinya agar IPAS ini bisa dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih,” jelasnya.

DikatakanAsep, sangat disayangkan jika dana APBD yang dikucurkan untuk membantu kebutuhan air bersih bagi warga ini tak bisa bermanfaat dan bahkan terbengkalai. Tak hanya di Baros, di beberapa tempat proyek IPAS ini diprogramkan pada tahun yang sama, salah satunya di wilayah Kalidam. ”Kami berharap pembangunan yang dibiayai oleh APBD ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sayangkan jika dana ratusan juta rupiah dikeluarkan tetapi manfaatnya tidak ada,” pungkasnya. (bun/asp)

Tinggalkan Balasan