Gagal Bangun Museum Majapahit

bandungekspres.co.id – Ketua Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), Catrini Pratihari menyayangkan kegagalan Intitut Teknologi Bandung (ITB) dalam mendirikan Museum Majapahit. Hal tersebut diungkapkan usai diskusi tentang Majapahit di Ruang Seminar FSRD ITB kemarin (2/3).

Selama ini, ITB sendiri banyak meneliti peninggalan Majapahit terutama di FSRD. Salah satunya patung Ganesha yang ada di FSRD. ”ITB sempat ditentang karena adanya historis di antara Kerajaan Padjajaran dan Majapahit,” ucapnya kepada Bandung Ekspres.

Menurutnya, pelestarian peninggalan Kerajaan Majapahit tidak usah berlandaskan pada letak wilayah. Pelestarian itu bisa berdasarkan ikatan. Diakui olehnya, terutama tentang seni banyak mahasiswa ataupun pengajar yang mengacu kepada Majapahit. Untuk kebenaran tentang Perang Bubat sendiri, masih belum diketahui kebenarannya.

”Untuk pendirian Museum Majapahit, mungkin akan dipikirkan kembali. Apakah kita memakai nama Mechlinpon orang yang meneliti atau bukan,” katanya.

Dia menjelaskan, Mechlinpon ini sangat erat juga hubungannya juga dengan ITB. Untuk ke depannya, nama museum akan dipikirkan lagi. Untuk benda atau prasasti yang sudah ada pihaknya akan tetap lestarikan sebagai aset sejarah Indonesia.

Menurutnya, dalam beberapa kali diskusi yang dilakukan olehnya, Majapahit sendiri setelah berada di Indonesia mendirikan di Surabaya. Kerajaaan tersebut kembali ke Bali dan memang sudah berada di Bali sebelumnya. Awalnya, lanjut dia, Majapahit itu ada di Bali lalu melakulan ekspansi ke wilayah Jawa hingga akhirnya menetap di sana.

Hal tersebut dilihat dari tahun prasasti yang ada di Bali dan Surabaya. Sehingga, corak Pure dan prasasti lainnya tentang Majapahit di Surabaya lebih dekat dengan Bali. Akan tetapi, corak Majapahit di Surabaya lebih terlihat halus dibandingkan dengan Bali.

Di tempat yang sama, dosen jurusan arsitektur ITS Surabaya Tjahja Tribinuka mengakui hal tersebut. Bahwa peninggalan Majapahit lebih dekat dengan Bali. Salah satunya peninggalan rumah dan wayang.

”Rumah Joglo sendiri sebenarnya bukan peninggalan Majapahit melainkan berdasarkan adanya Sultan Agung,” ucapanya.

Menurutnya, Jogja sendiri tidak memiliki kedekatan dengan Majapahit. Padahal berdasarkan kedekatan wilayah Jogja sangat dekat dengan Surabaya. Ciri khas dari kerajaan majapahit yaitu ekspresionis. (nit/fik)

Tinggalkan Balasan