Menpora: Biar Presiden Yang Memutuskan

Nah, karena tidak terikat dengan PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia, maka kompetisi baru tersebut tidak juga menggunakan konsep promosi dan degradasi. Serta tim juara kasta tertinggi tidak menjamin akan mewakili Indonesia dalam sejumlah even internasional.

Menurut Joko, perusahan baru tersebut telah merencanakan enam agenda penting untuk menjaga pembinaan sepak bola tanah air. Yaitu, ISC – A untuk 18 klub eks ISL, serta ISC-B untuk 59 peserta Divisi Utama. Selain itu, ada juga ISC- A Uunder 21, Liga Nusantara, Kompetisi Piala Suratin untuk U-17, serta Piala Presiden.

”Apa yang kami lakukan ini adalah hasil dari keinginan klub serta semangat dari publik sepak bola Indonesia,” lanjut Djoko. ”Intinya, dalam kondisi sesulit apapun kami harus berusaha agar roda sepak bola tanah air harus tetap bergulir, karena ini adalah nasib jangka panjang sepak bola negeri kita,” tegas pria asal Ngawi, Jawa Timur ini.

Nah, untuk ISC–A rencananya mulai bergulir pada 15 April -18 Desember mendatang, sedangkan IS-B yang seluruh pesertanya berasal dari Divisi Utama akan bergulir delapan hari kemudian, atau tepatnya pada 23 April mendatang. Sementara kompetisi lainnya rencananya akan dibahas lebih lanjut setelah dua kompetisi besar itu digelar.

Komisaris utama PTGTS Glenn Sugita mengatakan, mereka optimistis kompetisi musim baru tersebut bisa tereksekusi sesuai dengan jadwal. Sebab, sebelum menjelaskan semua kompetisi itu ke klub peserta, mereka sudah lebih dulu melakukan komunikasi dengan pemerintah dalam hal ini adalah Presiden Joko Widodo.

”Kami sudah beberapa kali bertemu dengan Presiden (Joko Widodo, Red) dan beliau berpesan agar kompetisi dalam negeri segera bergulir,” kata Glenn.

Nah, semangat Presiden itu yang sengaja kami tangkap dan berusaha untuk mengeksekusikannya,” ujar pria yang juga Presiden Direktur PT Persib Bandung Bermartabat itu.

Rencana perhelatan kompetisi musim baru tersebut mendapat respon positif dari klub-klub peserta. Apalagi, PTGTS menjanjikan kopntribusi komersial dalam jumlah besar untuk klub-klub peserta. Ya, untuk klub ISC-A masing-masing klub mendapat kontribusi minima Rp 5 miliar untuk satu musim ”Kami memang sudah lama menginginkan kompetisi bergulir lagi, dan keinginan kami itu sudah berada di depan mata,” kata Suwanto, direktur operasional Mitra Kukar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan