Menpora: Biar Presiden Yang Memutuskan

”Sejak semula Kemenpora welcome seadainya ada kompetisi.Tempo hari sudah di kirim surat kepada BOPI, itu saja dipenuhi,” sebutnya.

Sebagai acuan turnamen yang sudah berjalan sebelumnya memang selalu berkoordinasi dengan BOPI.Sebab, yang ikut turnamen selama ini berbeda tipis dengan yang tampil di kompetisi.

”Seharusnya rencana tersebut juga dikirim ke Tim Transisi, selanjutnya ke BOPI. Kemarin turnamen saja mau berkoordinasi dengan BOPI, dan Tim Transisi, terus kenapa sekarang tidak? ” beber pria yang juga menjadi Sekretaris Tim Transisi.

Di sisi lain, Noor Aman, ketua umum BOPI melihat sudah ada perubahan yang nyata terhadap adminitrasi klub Indonesia. ”Misalnya, Persebaya PT MMIB sudah mengakui kekalahan mereka dan berganti ke Surabaya United,” katanya.

Tetapi, di kompetisi atau turnamen yang akan berjalan nanti, Noor Aman mengungkapkan bahwa pihaknya akan menerapkan treatment yang sama seperti kompetisi yang terhenti sebelumnya. ”Kami akan tetap jalankan verifikasi klub yang telah diserahkan operator atau EO turnamen atau liga,” imbuhnya.

Sementara itu, wacana pencabutan sanksi pembekuan PSSI oleh pemerintah Indonesia belum jelas kapan akan dilakukan. Itu tidak lain karena Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih melakukan pengkajian pencabutan sanksi PSSI tersebut. Meski begitu, klub-klub tanah air memilih sikap untuk tidak terlena dengan kondisi yang tidak pasti itu.

Sebagai ganti, mereka mulai memutuskan untuk fokus dalam kompetisi musim baru, Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 nama baru dari yang sebelumnya dinamakan dengan Indonesia Super Competition.

Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta (PTGTS) yang operator kompetisi, Joko Driyono mengatakan bahwa perubahan nama tersebut dilakukan dalam detik-detik terakhir.

”Tapi nama bukan menjadi persoalan, yang penting adalah esensi dari kompetisi yang harus bisa dieksekuis,” kata Joko Driyono, kemarin (26/2).

”Semoga kompetisi ini bisa membawa spirit dan terobosan baru untuk sepak bola nasional,” kata pria yang juga CEO PT Liga Indonesia perusahan yang menjadi regulator kompetisi profesional tanah air itu.

Sebagai catatan, PTGTS adalah perusahan independen alias tidak berapliasi dengan PSSI serta T Liga Indonesia. Perusahan baru tersebut juga berdiri atas inisiasi dari 18 klub anggota Indonesia Super League (ISL) yang resah dengan adanya kebuntuan dalam menjalankan kompetisi sepak bola profesional di tahun ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan