Akurasi Jadi Kunci

TINGGAL selangkah lagi Honda Developmental Basketball League (DBL) West Java Series 2016 – East Region bakal melahirkan juara baru. Menyusul keberhasilan tim putra SMA 1 Bina Bakti Bandung dan SMAN 2 Cirebon melangkah ke babak puncak. Keduanya akan saling bentrok dalam final party di GOR Pajajaran, Bandung, sore ini (23/2).

Lolos ke babak puncak, SMA 1 Bina Bakti kini menjadi tumpuan harapan publik Bandung untuk menjadi champion . Tim polesan Johanes Kristian ini diharapkan mampu menjaga supremasi Bandung, yang selalu meloloskan wakilnya mewakili East Region, untuk bentrok dengan juara West Region, pada grand final Honda DBL West Java Series 2016.

Berstatus tim kuda hitam, tim SMA 1 Bina Bakti berhasil melangkah ke babak puncak East Region, setelah sukses menyingkirkan SMA Trinitas. Sebagai catatan, SMA Trinitas adalah tim langganan tampil di babak final. SMA Trinitas sendiri, sebelumnya sukses mengandaskan juara bertahan musim lalu, SMAN 9 Bandung.

Kunci sukses SMA 1 Bina Bakti melaju ke final sekaligus menjungkirbalikkan prediksi karena didukung catatan statistik yang menonjol dalam akurasi tembakan. Baik dari dalam atau paint area, maupun dari luar garis tembakan tiga angka.

Dari lima penampilannya pada babak sebelumnya, SMA 1 Bina Bakti berhasil mencatatkan field goals sebesar 41 persen. Mereka mampu mengonversikan 82 dari 199 peluang tembakan menjadi poin.

Akurasi tembakan tiga angka anak-anak SMA 1 Bina Bakti yang mencapai 30 persen (18/60) juga patut diwaspadai. Khususnya, ancaman yang datang dari Yohanes Aristarkhus. Shooter dengan nomor jersey 15 ini memiliki akurasi tembakan tiga angka mencapai 56 persen, menyusul keberhasilannya menceploskan sembilan dari 16 peluang tembakan tiga angka pada lima game di babak penyisihan.

Tim SMA 1 Bina Bakti juga mengantongi produktivitas dari tembakan bebas. Persentase free throw mereka menembus 58 %, dengan mengoptimalkan 56 dari 96 peluang tembakan bebas. Selain Yohanes yang mengemas akurasi 75 % (18/24), lima pemain lain tercatat mengemas akurasi tembakan bebas di atas 50 %. Mereka adalah Darren Benaya Budiman 68 % (13/19), Jonathan Wijaya 50 % (11/22), Samuel Proyono 67 % (4/6), Dave Christian 75% (3/4), dan Michael Windura 50% (3/6).

Tidak berbeda dengan lawannya, SMAN 2 Cirebon juga sukses menembus final dengan modal akurasi tembakan yang patut diacungi jempol. Tim SMAN 2 Cirebon mengemas 40% field goals sepanjang perjalanannya menuju final. Dari total 172 attempt points, anak-anak SMAN 2 Cirebon berhasil membuat 69 made points. Hanya terpaut 1 persen dari Bina Bakti ( 41%), yang mengemas total 199 attempt points dan 82 made points.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan