[tie_list type=”minus”]Usung Keduanya untuk Pilgub Jabar[/tie_list]
bandungekspres.co.id– Nama-nama besar tokoh di Jawa Barat seperti Ridwan Kamil, Deddy Mizwar akan dibidik oleh Partai keadilan Sejahtera (PKS) untuk dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Barat pada Pilgub di 2018 mendatang.
Ketua DPW PKS Ahmad Saikhu mengatakan, kemungkinan dari nama-nama tersebut akan dijaring untuk ikut dalam pemilihan Pilgub mendatang. Meski dari internal partai, belum membahas ke arah Pilgub.
”Nantikan ada mekanismenya nama-nama yang disebut tadi. Memang kita dukung karena mereka sekarang sedang menjabat memimpin di daerahnya,” ucap Saikhu di sela-sela Rencana Kerja Wilayah (Rakelwil) DPD Jabar di hotel Horison Jalan Pelajar Pejuang kemarin (31/1).
Menurut dia, untuk Pilgub pihaknya tetap akan membahasnya rekomendasi tokoh yang mencuat dari internal partai. Itu mengerucut dari instruksi DPP.
Dia mengatakan, partai lain sudah mengambil langkah pada Pilgub mendatang. Beda dengan PKS yang hingga saat ini belum mengambil sikap mengenai siapa saja calon yang akan diajukan.
Dirinya menuturkan, saat ini organisasi partai yang dipimpinnya tengah fokus dalam menghadapi program kerja partai yang akan segera dilakukan pada Februari ini. Salah satu agendanya, melakukan konsolidasi dengan seluruh kader di seluruh DPD Kabupaten/Kota di Jabar.
Kendati begitu, dia mengakui bahwa dua sosok tersebut saat ini memiliki track record sangat baik. Terlebih, wakil gubernur Deddy Mizwar tengah menjalankan amanatnya bersama kader PKS Ahmad Heryawan (gubernur).
Saekhu mengaku, telah melakukan komunikasi dengan beberapa tokoh termasuk Deddy Mizwar. Terlebih lagi, dia dengan Deddy sama-sama asli dari kota Bekasi.
”Ya, sangat mungkin Deddy Mizwar diusung. Sebab, reputasinya sangat baik. Pak Deddy kan satu daerah sama-sama di Bekasi,” urainya.
Akan tetapi lanjut dia, sampai saat ini untuk pencalonan pada Pilgub Jabar nanti belum dipikirkan PKS. Sebab tidak menutup kemungkinan nantinya akan ada figur atau tokoh lain yang bisa diusung oleh PKS nanti.
”Kita akan mencari sosok figur siapa yang cocok diusung. Kita lakukan penjaringan dari sejak awal, melalui pemilu raya, dan melakukan penjajahan kepada publik, dan sejauh mana responnya,” pungkas dia.
