FPTI Bogor Rekrut Bibit Muda

bandungekspres.co.id– Meski sekolah Bintang Panjat Tebing Kota Bogor, Widia Fujiyanti telah terakomodir di Bandung Jawa Barat (Jabar). Namun hal itu tak menyurutkan sejumlah pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Bogor untuk merekrut climber asal kota hujan itu.

panjat tebing
DONI/RADAR KALTARA

BERLATIH: Dua atlit panjat tebing saat melakukan uji coba papan tebing. Saat ini, FPTI Bogor terus merekrut atlet generasi muda.

Kabarnya, FPTI Kabupaten Bogor diam-diam tengah menunggu kelemahan dan kesalahan yang dilakukan kepengurusan FPTI Kota Bogor terhadap Widia. Bila penantian itu terjadi, maka hal tersebut akan menjadi peluang bagi FPTI Kabupaten Bogor untuk mengajak Widia bergabung.

Tak hanya menunggu kesalahan, pendekatan persuasif kepada Widia, juga perlahan-lahan mulai dilakukan. Hal itu dilakukan, guna terbangun hubungan emosional antara pengurus FPTI Kabupaten dengan atlit yang sudah beberapa kali memperkuat tim nasional.

Dikonfirmasi soal rencana perekrutan Widia, Sekum FPTI Kabupaten Bogor, Iip Syaukani tidak membantah kabar tersebut. Menurutnya, perekrutan bisa saja terjadi, apabila atlit yang bersangkutan menginginkan kepindahan ke Kabupaten Bogor. ”Masa orang pindah tidak kami terima. Apalagi, dia atlit potensial,” ucapnya.

Namun demikian, lanjut Iip, tidak ada perlakuan spesial yang akan diberikan FPTI Kabupaten Bogor pada Widia, apabila Widia mau pindah ke Kabupaten Bogor. Hal itu dikarenakan, Widia belum menunjukan langsung prestasinya dibawah payung FPTI Tegar Beriman.

”Jika dia menunjukan prestasinya, tentunya ada perlakuan istimewa, sama seperti atlit yang telah membesarkan Kabupaten Bogor,” terangnya.

Ditanya kedekatannya dengan Widia, Iip mengaku bila hal itu hanya sebatas hubungan antara manager Panjat Tebing Jawa Barat yang diembannya dengan atlit yang masuk Pelatda PON. ”Itu hanya sebatas kedekatan pelatih dengan atlit. Dan ini sesuatu yang wajar. Karena hubungan pelatih dengan atlit harus berjarak sedekat urat nadi,” terangnya.

Iip pun mengomentari, terkait fenomena atlit berprestasi yang lepas dari perhatian pengurus cabang olahraga, KONI, dan Pemerintah. Kata dia, kondisi tersebut bisa membuat atlit berprestasi itu hijrah ke kota atau kabupaten yang memberikan jaminan kejelasan masa depan. ”Dan perpindahan tersebut sangat manusiawi,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan