Mudik Nyetir Sendiri, Doyan Soto Ayam

Tujuannya, menyerahkan 40 unit komputer yang merupakan sumbangan alumni 1972, angkatan Agus. Namun, karena tampil sangat kasual dan bersepeda motor, dia diterima dengan dengan kurang baik. Mungkin dianggap orang yang sekadar mampir.

Walhasil, Sutikno yang ketika itu menjabat kepala SMAN 2 Magetan pun kelabakan ketika mendengar kejadian tersebut. Bersama Agus Harianto, salah seorang guru SMAN 1, dia pun mencari Agus untuk menjelaskan semuanya.

”Beliau santai saja, sama sekali nggak marah atas kejadian itu. Saking sederhananya Mas Agus, orang tidak mengira dia pejabat,” ujarnya.

Lewat percakapan di WhatsApp, kepada Sutikno, Agus semasa proses seleksi pimpinan KPK sempat pula mengisahkan kekhawatirannya kalau kelak benar terpilih. Bukan pada tantangan pemberantasan korupsi. Tapi, lebih pada bakal dibatasinya komunikasinya dengan orang-orang terdekat.

Tapi, Sutikno membesarkan hatinya. ”Saya katakan, itu adalah tugas negara yang harus dilaksanakan,” ungkap dia sembari menunjukkan percakapannya dengan Agus di WhatsApp.

Dukungan itu kembali disampaikan Sutikno kala Agus menengok kandang sapinya di Plongkrongan, Magetan, pada September lalu. ”Kami ngobrol tiga jam ketika itu,” katanya.

Putra pasangan Imam Dasuki (almarhum) dan Suminah (almarhumah) itu terlahir dari keluarga sangat sederhana. Anak kedua di antara dua bersaudara (kakak perempuannya juga telah meninggal) tersebut pernah bekerja sebagai penjahit. Itu dijalaninya ketika tamat SMA.

Itu dilakukan untuk mencari biaya agar bisa melanjutkan pendidikan ke Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Kemudian, setelah uangnya cukup, Agus berangkat ke Surabaya untuk berkuliah.

Dia pun berkuliah dan sempat menjalaninya sambil bekerja. Setelah lulus dari ITS, dia melanjutkan pendidikan S-2 di Universitas Airlangga. Sejak itu, jenjang pendidikannya terus maju hingga mendapatkan kesempatan belajar di Amerika Serikat.

Menurut Tikno, usaha, kerja keras, dan ketekunan itulah yang membentuk Agus bisa seperti saat ini. ”Dia (Agus, Red) benar-benar pekerja keras dan ulet,” imbuhnya.

Tergabung dalam grup WhatsApp alumni SMAN 1, Agus pun tak henti menerima ucapan selamat hingga kemarin. Dariyati yang tinggal di rumah mertuanya maupun pasangan Sukamto-Istinah yang menjaga rumah orang tuanya juga mengaku menerima ucapan serupa dari tetangga kanan-kiri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan